Menko PMK: Ketersediaan Air Bersih Mampu Cegah Stunting - News
Laporan wartawan News, Fahdi Fahlevi
News, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan masalah ketersediaan air bersih sangat erat kaitannya dengan isu pembangunan manusia.
Menurutnya, ketersediaan air bersih dapat membantu pencegahan stunting pada anak.
"Keberadaan air bersih ini sangat terkait erat dengan masalah-masalah pembangunan manusia khususnya di bidang kesehatan, dan terutama berkaitan dengan upaya kita perang melawan stunting," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Selasa (23/3/2021).
Ketua Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penyediaan Air Minum ini mengatakan ketersediaan air bersih dan sanitasi layak berkontribusi besar dalam penanganan stunting.
Muhadjir mengungkapkan intervensi penyediaan air minum, sanitasi yang layak serta perubahan perilaku berkontribusi 70 persen dalam pencegahan stunting.
Baca juga: Pencegahan Stunting, Pastikan Calon Ibu Siap Hadapi 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak
Baca juga: Menko PMK Minta Keluarga Stunting Masuk Prioritas PKH
"Jadi bukan hanya soal gizi bayi, bukan hanya pemberian asupan gizi yang memenuhi standard untuk ibu hamil ibu menyusui. Tetapi penyediaan air minum dan sanitasi layak mempunyai share yang besar," ungkap Muhadjir.
Mantan Mendikbud ini mengatakan untuk merawat ketersediaan air bersih, maka perlu dibentuk perilaku masyarakat yang menghargai dan memanfaatkan air dengan bijak.
"Ini kerja keras kita bagaimana mengetuk ruang kesadaran masyarakat kita. Sehari-hari kita masih berperilaku boros terhadap air tidak pernah berpikir bahwa setiap tetes air itu mengandung makna untuk kehidupan," ujar Muhadjir.
Pemerintah telah mengeluarkan Perpres Nomor 185 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi.
Pada 2020, sebanyak 90.21 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak, dan 20,69 persen rumah tangga memiliki air minum perpipaan.
Sedangkan pada tahun 2024, Indonesia harus mencapai 100 persen akses air minum layak, 15 persen akses air minum aman, 30 persen akses air minum perpipaan, dan 10 juta sambungan rumah.
Saat ini, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia masih sebesar 27,67 persen.
Presiden RI Joko Widodo pun telah mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.
Terkini Lainnya
Muhadjir mengungkapkan intervensi penyediaan air minum, sanitasi yang layak serta perubahan perilaku berkontribusi 70 persen dalam pencegahan stunting
Harapan Ibunda Vina Cirebon dan Secuil Aktivitas Pegi Setiawan Selama 48 Hari di Tahanan
BERITA TERKINI
berita POPULER
Grand Syekh Al Azhar Mesir Akan Beri Kuliah Umum di UIN Jakarta Usai Bertemu Jokowi
Hingga Jabatan Presiden Jokowi Berakhir, Dirut BPJS Kesehatan Pastikan Iuran BPJS Tak Naik
Hakim Agung Gazalba Saleh Bakal Jalani Sidang Kasus Gratifikasi 2 Kali Dalam Sepekan
Cegah Penyalahgunaan Identitas, BPJS Kesehatan Kenalkan Layanan Face Recognition
Afifuddin Bakal Berbenah Untuk Kembalikan Wajah KPU RI Setelah Hasyim Asy'ari Terjerat Kasus Asusila