Breaking News: Manajemen Kartu Prakerja Cabut Kepesertaan 35.809 Orang di Gelombang 12-15 - News
News, JAKARTA – Manajemen Kartu Prakerja mencabut kepesertaan 35.809 orang peserta kartu Prakerja dari gelombang 12 hingga 15.
Head of Communication Manajemen Pelaksana Program kartu Prakerja, Louisa Tahutu mengatakan mereka yang dicabut kepesertaannya karena tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak mereka ditetapkan sebagai peserta Program Kartu Prakerja.
“Saat ini kami masih memantau pergerakan kepesertaan dari gelombang 16,” kata Louisa kepada Tribunnews, Jumat (23/4/2021).
Dari sekitar 300 ribu peserta gelombang 16, ada 12 ribu orang yang belum membeli pelatihan pertamanya.
Adapun batas akhir pembelian pelatihan pertama untuk gelombang 16 adalah hari Kamis, 29 April 2021 pukul 23.59 WIB.
Luisa sangat menyayangkan banyak peserta program kartu Prakerja yang dicabut keanggotaannya mengingat banyaknya orang yang ini mendapat program dari pemerintah tersebut.
Baca juga: Kartu Prakerja Dinilai Masih Layak Dilanjutkan, Ini Alasannya
Oleh karena itu ia meminta peserta gelombang 16 segera membeli pelatihan pertamanya sebelum batas akhir agar tidak dicabut keanggotaannya di program Kartu Prakerja.
“Kami sangat berharap peserta gelombang 16 dapat segera membeli pelatihan pertamanya sebelum batas akhir,” kata Louisa.
“Begitu banyak orang yang ingin bergabung dengan Program Kartu Prakerja, jangan sia-siakan kesempatan yang sudah ada di dashboard,” lanjutnya.
Terkini Lainnya
Kartu PraKerja
Manajemen Kartu Prakerja mencabut kepesertaan 35.809 orang peserta kartu Prakerja dari gelombang 12 hingga 15.
Profil Eman Sulaeman, Hakim yang Bebaskan Pegi Setiawan dalam Kasus Kematian Vina Cirebon
BERITA TERKINI
berita POPULER
KPK: Rita Widyasari Terima Gratifikasi 5 Dolar AS dari Setiap Metrik Ton Batubara
Kawal Judicial Review UU Cipta Kerja, Hari ini Ribuan Buruh Geruduk MK dan Istana Negara
Kemendikbudristek: Ajaran Budaya Spiritual Masih Relevan Hadapi Tantangan Global
Status Tersangka Pegi Setiawan di Kasus Vina Cirebon Ditentukan Hari Ini, Ibunda Ungkap Harapan
Viral Imunisasi Disebut Bisa Merusak Sel dan DNA, Kemenkes: Narasi Salah