androidvodic.com

Buku Mustika Rasa Bung Karno, Bukti Kuliner Nusantara Paling Baik Dari Segi Cita Rasa Makanan - News

News, JAKARTA - Pakar kuliner senior Wiliam Wongso mengungkapkan, sangat di sayangkan bahwa bangsa Indonesia kurang memperharikan pentingnya pendidikan kuliner Nusantara.

Justru, menurut Wiliam, kuliner Indonesia saat ini justru lebih banyak mengacu pada pandangan dan gaya masakan luar negeri.

Padahal, Wiliam mengatakan, dengan melihat buku Mustika Rasa dari Bung Karno bisa menandakan bahwa Indonesia memiliki kapasitas yang paling baik dalam segi cita rasa makanan.

Hal ini diungkapkan oleh Wiliam Wongso, seorang pakar kuliner senior pada Talkshow & Musik 'Bung Karno Series' yang digelar oleh Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan, Jumat (18/6/2021).

“Perlu di ingat bahwa kecintaan makanan daerah oleh Bung Karno ini juga demi menjalin persatuan dengan berbagai golongan rakyat di Indonesia dan untuk menunjukan kekayaan bangsa Indonesia kepada seluruh negara lain di dunia,” kata Wiliam.

Wiliam menambahkan, dengan adanya buku Mustika Rasa oleh Bung Karno, masyarakat mampu melihat kekayaan makanan daerah di Indonesia dimana saat itu Bung Karno menyambangi setiap daerah sembari mencoba langsung makanan khasnya di dapur rumah warga.

Sehingga bisa dibayangkan Bung Karno seorang presiden sekaligus proklamator kemerdekaan tidak sungkan untuk jongkok di dapur warga dan menikmati masakan mereka. 

Baca juga: Jokowi Punya Chef Baru, Selain Masakan Ibu Negara, Menu Selama Puasa Ramadan Diracik Kaesang

Dengan sifat rendah hati ini juga Bung Karno mampu mengingat bahkan mencatat secara rinci bahan yang di gunakan untuk menciptakan makanan di setiap daerah hingga memberikan kesan persatuan yang erat yaitu kedekatan pemimpin dengan rakyatnya di setiap daerah yang di kunjungi.

Tak sampai disitu, sebagai presiden Indonesia yang pertama, Bung Karno sadar betul terhadap kekayaan makanan daerah sehingga menggunakan makananan sebagai indetitas bangsa dalam berbagai pertemuan internasional seperti saat pelakasanaan Konferensi Asia Afrika (KAA). 

Dalam acara tersebut Bung Karno bahkan ikut memantau secara langsung proses pembuatan makanan oleh juru masak dan ikut memberikan masukan terhadap makanan yang akan di sajikan. 

Salah satu menu hidangan dalam acara tersebut adalah sate ayam dan dengan rasa bangga Bung Karno memperkenalkan hidangan khas nusantara kepada tamu-tamu dari negara lain yang turut hadir dalam konferensi tersebut. 

Ibarat kata diplomasi dibangun tidak hanya melalui panggung, namun juga  efektif dilakukan di meja makan, atau disebut sebagai diplomasi gastronomi dengan menyuguhkan makanan khas nusantara.

“Bung Karno adalah satu-satunya presiden Indonesia yang memiliki kepekaan rasa dan perhatian yang besar terhadap kuliner daerah di Indonesia. Bahkan sebelum 1967 (tahun terbitnya buku Mustika Rasa,red) Bung Karno sudah mulai melakukan diplomasi gastronomi dan melalui kuliner sebagai pemersatu bangsa, dari makanan kita tau siapa anda yang berarti makanan menggambarkan citra bangsa,” jelas Wiliam.
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat