Muncul Wacana Tiga Periode, Demokrat: Indonesia Bukan Hanya Jokowi dan Prabowo - News
Laporan Wartawan News, Vincentius Jyestha
News, JAKARTA - Partai Demokrat angkat bicara mengenai wacana tiga periode dan pembentukan relawan yang mendukung wacana itu yakni Komunitas Jokowi-Prabowo 2024.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan Indonesia bukan hanya memiliki dua sosok tersebut.
Bahkan dia menilai kontestasi politik antar Jokowi dan Prabowo pernah memunculkan polarisasi di masyarakat. Sehingga jika hanya kedua sosok itu yang didukung maka Indonesia seolah tak memiliki kemajuan sejak 2014 silam.
Baca juga: Soal Wacana Jokowi 3 Periode, Umbas Ingatkan Semua Pihak Hormati Konstitusi
"Indonesia bukan hanya Jokowi dan Prabowo semata-mata. Seakan-akan tanpa Jokowi dan Prabowo, Indonesia tidak akan bisa maju dan menjadi lebih baik," ujar Herzaky, kepada wartawan, Minggu (20/6/2021).
"Kenyataannya, sejak 2014, kontestasi antar keduanya malah membelah masyarakat. Memunculkan polarisasi dan luka mendalam di masyarakat, yang belum pernah kita alami di era-era sebelumnya. Kalau kemudian kita menyerahkan nasib Indonesia kembali kepada keduanya, seakan-akan Indonesia ini berhenti bergerak dan tidak ada kemajuan sejak 2014," imbuhnya.
Baca juga: SOSOK M Qodari, Usung Wacana Jokowi 3 Periode & Jokowi-Prabowo 2024, Dianggap Langgar Konstitusi
Herzaky mengaku heran akan hal tersebut. Sebab saat ini sudah banyak tumbuh dan bermekaran calon pemimpin terbaik di seluruh Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Dia mencontohkan nama-nama seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dari deretan kepala daerah yang berprestasi. Kemudian nama Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Puan, dan Agus Harimurti Yudhoyono dari deretan pemimpin partai politik.
Berbagai survei juga telah mengkonfirmasi keinginan rakyat Indonesia mendapatkan pemimpin baru di 2024 dan menolak keras wacana tiga periode.
Dia pun meminta semua pihak mengingat bahwa Jokowi juga sudah menolak rencana tiga periode tersebut. Karenanya jangan isu tersebut terus dimunculkan.
"Presiden Joko Widodo telah mendapatkan kesempatan selama dua periode sesuai dengan amanah konstitusi. Kita doakan dan kita dukung beliau agar dapat menuntaskan tanggung jawabnya dengan baik sampai dengan 2024. Beliau sendiri sudah berulang kali menolak adanya rencana tiga periode. Tentunya penolakan beliau ini bukan basa-basi apalagi lip service belaka. Janganlah beliau kemudian dijebak, dipancing-pancing, untuk mengamputasi demokrasi kita dan menghancurkan cita-cita reformasi," jelasnya.
Baca juga: Istana Ingatkan Lagi Pernyataan Jokowi 2 Kali Pernah Menolak Wacana Presiden 3 Periode
Herzaky juga meyakini Presiden Jokowi ingin dikenang sebagai pemimpin demokratis laiknya Presiden RI ke-6 Bapak SBY begitu selesai masa jabatannya.
Dan bukannya presiden yang membawa Indonesia kembali ke masa kelam seperti di Orde Baru, saat belum ada pembatasan masa jabatan presiden maksimal dua periode.
Dia pun mengimbau kepada pendukung wacana tiga periode agar jangan membuat Indonesia mundur puluhan tahun dengan memaksakan rencana presiden tiga periode.
Terkini Lainnya
Demokrat angkat bicara mengenai wacana tiga periode dan pembentukan relawan yang mendukung wacana itu
BERITA TERKINI
berita POPULER
LIVE Suara Polri Meninggi Jawab Dugaan Salah Tangkap, Pegi Masih Bisa Ditahan meski Bebas?
Bareskrim Polri Buka Suara soal Dugaan Pegi Setiawan Korban Salah Tangkap Aparat
Bebas dari Tahanan Polda Jabar, Pegi Setiawan Berencana Kembali Kerja hingga Bangun Rumah Masa Depan
Respons Pengaduan PPDB, Ombudsman Koordinasi dengan Kemendikbudristek
Kubu Eks Mentan SYL Nilai Jaksa KPK Tak Bisa Buktikan Aliran Uang ke Biduan Nayunda Nabila