androidvodic.com

P2G: 55 Persen Orangtua Tak Tahu Informasi Vaksinasi Untuk Anak - News

Laporan wartawan News, Fahdi Fahlevi

News, JAKARTA - Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri mengungkapkan pengetahuan orangtua mengenai vaksinasi untuk anak masih rendah.

Berdasarkan survei P2G, baru 35,3 persen orangtua yang mengetahui informasi mengenai vaksinasi untuk anak.

"Sebanyak 55,5 persen orangtua tidak mengetahui info vaksinasi anak di daerah atau sekolahnya," ujar Iman melalui keterangan tertulis, Senin (12/7/2021).

Sementara 9,2 persen orang tua ragu-ragu dengan informasi mengenai vaksinasi anak.

Menurut Iman, sosialisasi untuk orangtua sangat dibutuhkan untuk mendukung program vaksinasi.

Langkah ini untuk mendukung proses pembelajaran anak-anak.

Baca juga: Setelah Tuai Polemik, Kimia Farma Putuskan Tunda Layanan Vaksinasi Covid-19 Berbayar

"Jika tidak, maka proses vaksinasi berpotensi terhambat dan tidak maksimal. Jangka panjangnya, orang tua tetap meminta sekolah dibuka walaupun anaknya belum divaksinasi," kata Iman.

Iman mengatakan izin dari orangtua untuk anaknya mengikuti program vaksinasi sangat penting.

"Terpenting adalah izin vaksinasi dari orang tua, walaupun banyak orang tua belum tahu dan ragu-ragu informasi vaksinasi anak di daerahnya, sepanjang anaknya diizinkan divaksinasi ini lebih baik," ucap Iman.

Seperti diketahui, P2G melakukan Survei Nasional bertajuk Sikap Orang Tua Terhadap Vaksinasi Anak dan Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021 yang diselenggarakan pada 5-8 Juli 2021.

Baca juga: Fraksi PKS Tolak Komersialisasi Vaksin Covid-19

Survei ini melibatkan 9.287 responden orang tua siswa di jenjang pendidikan SD/MI; SMP/MTs; SMA/SMK/MA, dari 168 kota/kabupaten dan 34 provinsi seluruh Indonesia.

Teknik pengumpulan data melalui kuesioner semi tertutup berbasis Web yang menggunakan aplikasi Google Form, disebarkan via aplikasi Whatsapp ke seluruh jaringan guru P2G.

Menggunakan teknik sampling acak sederhana (simple random sampling) yaitu teknik pengambilan sampel atau elemen secara acak, setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel, dengan margin of error 0,5 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat