androidvodic.com

Kemenko PMK: Guru Berkarakter Mampu Tularkan Semangat Revolusi Mental - News

News, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi mengatakan guru memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai revolusi mental melalui pendidikan karakter.

Dirinya mengatakan penanaman nilai-nilai revolusi mental mesti dilakukan dua jalur, yaitu pendidikan dan nonpendidikan.

"Dalam dunia pendidikan, proses transfer knowledge ialah dari pendidik. Kalau pendidiknya tidak berkarakter, tidak punya hal-hal atau nilai-nilai yang mencerminkan perubahan revolusi mental tentu itu tidak bisa ditularkan kepada peserta didik," ujar Didik melalui keterangan tertulis, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Universitas Padjajaran Siap Gelar Perkuliahan Tatap Muka Terbatas dengan Prokes Ketat

Nilai-nilai revolusi mental yang harus dimiliki para pendidik dalam hal ini guru ialah integritas, etos kerja, dan gotong-royong. 

Menurutnya, nilai-nilai itulah yang diharapkan dapat ditularkan kepada peserta didik sehingga membentuk karakter kuat generasi Bangsa Indonesia.

Didik mengutarakan bahwa pendidikan karakter harus dimulai sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). 

Pada masa itu, nilai-nilai yang diajarkan adalah cara bersosialisasi, berkomunikasi, interaksi, dan kemampuan menjadi anak mandiri dalam segala hal.

"Di SD juga demikian, muatan karakternya masih sangat besar antara 60-70 persen. SMP 40-50 persen, lalu SMA 20-30 persen. Setelah di pendidikan tinggi maka sifatnya harus sudah implementasi dari karakter-karakter yang sudah diajarkan sejak PAUD hingga pendidikan menengah," tutur Didik. 

Baca juga: Satgas Ingatkan Pimpinan Perguruan Tinggi Hentikan PTM Bila Ditemukan Kasus Positif Covid-19 

Didik menjelaskan pada periode kedua kepimpinan Presiden Jokowi, pemerintah fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). 

Revolusi mental berperan untuk mengubah cara pikir, cara kerja, dan cara hidup menuju masyarakat Indonesia yang berdikari, berdaulat, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

"Bagaimana pun, pendidikan terutama guru atau para pendidik menjadi ujung tombak keberhasilan pencapaian revolusi mental," pungkas Didik.
 

--

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat