Cegah Kepunahan, Balai Bahasa Sumatera Selatan Revitalisasi Sastra Komering - News
Laporan wartawan News, Fahdi Fahlevi
News, JAKARTA - Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan melakukan pelestarian bahasa dan sastra Komering.
Kepala Balai Bahasa Sumatera Selatan Umar Solikhan mengatakan langkah ini bertujuan melestarikan bahasa dan Sastra Komering yang dinilai terancam punah.
"Kepunahan bahasa daerah merupakan fenomena yang perlu dicermati dan disikapi secara serius dan bijaksana. Tidak hanya bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia, Bahasa Komering juga dikhawatirkan akan mengalami kepunahan," ujar Umar dalam keterangan tertulis, Senin (11/10/2021).
Saat ini, kata Umar kalaupun tidak mengarah pada kepunahan, Bahasa Komering sudah mengalami proses perubahan.
Perubahan tersebut dapat dilihat pada pengurangan kosa kata, kosa kata klasik misalnya telah telah tergantikan oleh kosa kata baru.
Kosa kata Bahasa Melayu Palembang diubah menjadi kosa kata Bahasa Komering dan bahkan hilang sama sekali.
Baca juga: Kantor Bahasa Gorontalo Lakukan Pembinaan Literasi untuk Penulis Muda
"Dalam dasawarsa terakhir ini sudah banyak ditinggalkan bahkan banyak masyarakat komering sendiri tidak lagi menggunakan Bahasa Komering dalam kehidupan sehari-harinya," ungkap Umar.
Umar mengungkapkan penyebab permasalahan ini adalah faktor dari perkawinan antar etnik.
Para generasi muda juga mengajarkan kepada anak-anaknya berbahasa Indonesia dengan alasan agar saat merantau sudah memahami bahasa Indonesia.
Baca juga: Jago Bahasa Korea? Daftar Lowongan Kerja Penerjemah Bahasa Korea di KemenPANRB, Ini Persyaratannya
Selain itu, karena kurangnya penghargaan dan intensitas pemakaian bahasa daerah.
Menurut Umar, salah satu sastra daerah yang ada di Sumatera Selatan adalah sastra lisan Komering, yaitu sastra yan dimiliki oleh masyarakat penutur bahasa Komering.
Secara geografis, masyarakat Komering adalah masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Komering, yaitu sebagian daerah Ogan Komering Ulu dan sebagian daerah Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan.
"Sastra Komering itu adalah puisi. Puisi pun bermacam-macam seperti pribahasa, pantun dan mantra," kata Umar.
Pada tahap ini, kegiatan penjaringan data bahasa Komering dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), tepatnya di Kecamatan Gumawang, Belitang.
Data yang dijaring adalah sastra lisan yang dituturkan oleh sejumlah informan dengan menggunakan bahasa Komering. Sastra lisan yang diperoleh adalah bubatok, bumiyah, rogoh tanoh dan sebagainya.
"Sastra lisan yang diperoleh akan diolah secara leksikografis dan dipakai sebagai korpus bahasa Komering yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penyusunan Kamus Bahasa Komering," ujar Umar.
Terkini Lainnya
Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan melakukan pelestarian bahasa dan sastra Komering.
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Tekankan Komitmen Percepat Transisi Energi
BERITA TERKINI
berita POPULER
Bareskrim Bongkar Laboratorium Narkoba Terbesar di Indonesia, Pelaku Diminta Dijerat Hukuman Mati
2 DPO Fiktif Kasus Vina Diungkit Lagi di Sidang Pegi, Eks Kabareskrim: Hukum Seolah-olah Mainan
Serangan Ransomware ke Pusat Data Nasional Disebut Tergolong Aksi Terorisme Siber
Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Tengah Besok Senin, 8 Juli 2024: Potensi Hujan, Petir, dan Angin Kencang
Wenseslaus Manggut: Revisi UU Penyiaran Harus Turut Perhatikan Playing Field yang Setara