androidvodic.com

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Sarankan Biaya Penanganan Long Covid-19 Ditanggung Pemerintah - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA - Long Covid masih banyak dikeluhkan oleh penyintas di tanah air.

Berbagai gejala masih dirasakan meski sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Gejala ikutan itu dirasakan beberapa minggu, bahkan sampai beberapa bulan.

Melihat latar belakang inilah, Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama
menyarankan perlunya pemerintah mempertimbangkan dari sisi ekonomi kesehatan.

Perlu ada mekanisme keuangan agar pasien pasca Covid terus mendapat penangangan medik yang baik.

"Tanpa harus terbebani biaya yang tidak dapat dia tanggung, ini sesuai dengan prinsip Universal Health Care (UHC) yang dianut dunia," jelas Prof Tjandra dalam siaran pers yang diterima, Senin (18/10/2021).

Ia berharap, rumah sakit dan Puskesmas dapat menyediakan klinik Pasca Covid untuk bisa melayani pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 dan masih mengalami berbagai keluhan

"Tentunya pasjen akan dapat dilayani dengan baik di klinik Pasca Covid ini,"ujar
Mantan direktur WHO Asia Tenggara ini.

Lebih jauh ia juga mengusulkan, perlunya melakukan berbagai penelitian tentang pasca Covid baik yang bersifat penelitian ilmiah dasar (basic science) dalam aspek biomolekuler dan juga penelitian klinik terapan, termasuk menemukan cara penanganan dan pengobatan terbaik.

Baca juga: Risiko Tertular Covid Masih Tinggi Masyarakat Diminta Segera Vaksin

Mengenal Long Covid-19

WHO sendiri telah mengumpulkan pendapat para pakar dari berbagai negara dalam bentuk Konsensus Delphi untuk membuat definisi keadaan ini, dan dipublikasi pada 6 Oktober 2021.

Dalam publikasi WHO itu ada lima pengertian tentang Long Covid atau dalam publikasi ini disebut sebagai Post Covid.

Pertama, kondisi pasca Covid-19 dapat terjadi pada seseorang dengan status probable atau terkonfirmasi COVID-19.

Kedua, biasanya keluhan terjadi setelah 3 bulan dari awal gejala penyakit Covid-19 dan biasanya lama keluhan berlangsung sekitar 2 bulan serta tidak dapat diterangkan penyebab keluhannya selain yang mungkin sebagai pasca Covid ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat