androidvodic.com

Hadapi Bonus Demografi, Menko PMK Minta Perluasan Lapangan Pekerjaan Besar-besaran - News

Laporan wartawan News, Fahdi Fahlevi

News, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengingatkan pentingnya menciptakan lapangan kerja sebesar-besarnya untuk seluruh angkatan kerja produktif.

Langkah ini dilakukan untuk menghadapi bonus demografi yang akan dihadapi oleh Indonesia.

"Tantangan kita sekarang, menyiapkan lapangan kerja sebesar-besarnya. Kalau penduduk produktif ini tidak disiapkan lapangan kerja yang jumlahnya relatif sama dan kualifikasi yang sama. Maka yang dipanen bukan bonus demografi tetapi musibah demografi," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Selasa (26/10/2021).

Muhadjir mengatakan apabila lapangan kerja tidak berhasil disiapkan, maka yang akan terjadi kemudian adalah musibah demografi.

Angka pengangguran, kata Muhadjir, akan tinggi jika bonus demografi tidak dimanfaatkan dengan optimal.

"Karena akan terjadi angka pengangguran yang meledak, dan setelah bonus demografi ini akan jadi ageing society," kata Muhadjir.

Selain itu, Muhadjir menjelaskan, Indonesia akan gagal menjadi negara maju dan akan terjebak menjadi negara berpendapatan menengah atau "middle income trap".

Baca juga: Orasi Ilmiah Menko PMK: Indonesia Kejar Cita-cita Jadi Negara Maju, Semua Harus Kolaboratif

Sehingga, menurut Muhadjir, perlu kerja keras untuk menciptakan lapangan kerja besar-besaran di Indonesia.

"Bukan hanya menjadi employee yang mencari pekerjaan tetapi menjadi pencipta lapangan pekerjaan," tutur Muhadjir.

Kunci untuk mewujudkan negara maju adalah sumber daya manusia (SDM) unggul, berdaya saing, dan berkualitas, juga memiliki penghasilan yang mencukupi.

Baca juga: Menaker Yakin Indonesia Bakal Raih Bonus Demografi dan Jadi Negara Maju

Era bonus demografi yang tengah berjalan dan puncaknya akan tercapai pada 2030-2040.

Berdasarkan Data BPS, penduduk Indonesia pada tahun 2020 ini jumlahnya 270,20 juta jiwa. Dari jumlah itu, jumlah angkatan kerja produktif sebanyak 140 juta jiwa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat