androidvodic.com

Memiliki Misi untuk Membawa Dampak dan Perubahan, Berikut Empat Sosok Juri Local UrbanFest - News

News - Di tengah perkembangan industri bisnis lokal yang kian kompetitif, para pelaku usaha juga turut berupaya menghadirkan dampak yang nyata untuk lingkungan sekitarnya.

Setiap dampak yang diberikan oleh para pelaku usaha sangatlah berarti. Maka itu, dalam rangka mendorong generasi muda, termasuk local heroes serta pelaku UMKM untuk terus memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar, HP berkolaborasi dengan Tribun Network menghadirkan program Local UrbanFest.

Lewat program Local UrbanFest, kamu berkesempatan untuk menunjukkan keunikan, potensi kearifan lokal, serta dampak yang dihadirkan oleh usahamu dalam bentuk photostory dan karya visual dalam bidang fotografi, fashion design, ataupun arsitektur.

Nantinya, karya yang kamu kirimkan akan melalui proses penilaian oleh tim juri. Karya-karya fotografi, fashion design, dan arsitektur terpilih kemudian akan ditampilkan dalam pameran virtual Local Urban Fest Virtual Exhibition.

Melalui program Local UrbanFest ini, HP dan Tribun Network juga menghadirkan empat juri yang pastinya telah berpengalaman dalam masing-masing bidangnya. Empat juri tersebut adalah Yu Sing, Denica Radiani, Bagus Kresnawan, dan Michele Huang. Yuk, kenalan dengan mereka!

Arsitektur dan Founder Studio Akanoma, Yu Sing

Arsitektur dan Founder Studio Akanoma, Yu Sing.
Arsitektur dan Founder Studio Akanoma, Yu Sing. (News)

Juri pertama Local UrbanFest yang merupakan ahli dalam bidang arsitektur adalah Yu Sing, founder dari Studio Akanoma.

Yu Sing yang lulus dari jurusan teknik arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1999 ini terkenal sebagai arsitek yang terus menerus belajar untuk mencintai bumi beserta isinya. Ia juga aktif menjadi pembicara dalam beragam workshop dan seminar arsitektur di berbagai daerah di Indonesia.

Studio Akanoma milik Yu Sing merupakan akronim dari Akar dan Anomali dan lahir dari kesadaran untuk terus berakar kepada segala potensi dan juga konteks lokal, sembari melihat beberapa persoalan yang dihadapi.

Bagi Yu Sing, di tengah arsitektur Indonesia yang kian berkembang dan menghadirkan tantangan, penting bagi mereka yang terlibat dalam bidang arsitektur untuk mengingat bahwa mereka tidak dapat berdiri sendiri.

Karenanya, karya-karya Studio Akanoma tidak terikat kepada arus besar yang melihat arsitektur hanya pada dirinya sendiri. Yu Sing pun menekankan bahwa penting bagi arsitektur untuk memberikan kontribusi positif terhadap hal-hal lain di luar bidang arsitektur, yaitu pada bidang sosial, ekonomi, budaya, juga kemanusiaan.

Lewat Akanoma, Yu Sing juga mengupayakan gerakan arsitektur untuk semua, mulai dari membantu desain rumah murah dari berbagai daerah lewat program “Papan untuk Semua”, belajar kembali melihat berbagai potensi daerah dengan rekontekstualisasi arsitektur nusantara, serta mentransformasi arsitektur lokal dan tradisional pada konteks masa kini yang lebih relevan.

Dengan berbagai terobosannya, Yu Sing bersama Studio Akanoma telah memenangkan beberapa penghargaan, seperti BCI Asia Green Leadership Award pada tahun 2016 dan Penghargaan Mahakarya kebudayaan bidang Kemanusiaan dan Lingkungan lingkungan hidup rancangan kampung susun dari MURI pada tahun 2021.

Founder SukkhaCitta, Denica Riadini

Founder SukkhaCitta, Denica Riadini.
Founder SukkhaCitta, Denica Riadini. (News)

Juri Local UrbanFest untuk bidang fashion adalah Denica Riadini, seorang ahli ekonomi serta social entrepreneur di bidang slow fashion yang juga founder dari brand SukkhaCitta.

Denica mendeskripsikan pekerjaannya sebagai usaha untuk memberdayakan ibu-ibu di desa sambil melestarikan alam.

Keinginannya untuk memulai usaha slow fashion terbesit saat Denica berkunjung untuk melakukan riset ke desa-desa. Kala itu, ia bertemu dengan banyak ibu-ibu pengrajin yang membuat pakaian dengan tangan.

Di saat yang bersamaan, ia menyadari bahwa masih banyak pengrajin di berbagai daerah yang masih terperangkap dalam kemiskinan, serta kenyataan bahwa proses produksi pakaian sebagian besar belumlah ramah lingkungan.

Denica pun membangun SukkhaCitta pada tahun 2016 bersama dengan tiga ibu-ibu di satu desa. Melalui SukkhaCitta, Denica bermaksud menghadirkan jembatan penghubung bagi para konsumen pakaiannya yang kebanyakan berada di kota dengan para ibu-ibu pengrajin di desa.

Denica tidak ingin SukkhaCitta hanya menjadi sebuah fashion brand, namun juga membawa sebuah perubahan bagi industri dengan memastikan para pengrajin dibayar dengan layak, serta mempromosikan fashion yang ramah lingkungan, sambil melestarikan budaya melalui interpretasi modern warisan budaya Indonesia.

Lewat SukkhaCitta, ia mendorong fashion berkelanjutan yang proses produksinya tidak merusak alam, sambil memberikan pemberdayaan bagi para ibu-ibu pengrajin di desa, termasuk memberikan pelatihan dalam kerajinan tangan, desain, serta bisnis. 

Dengan makin berkembangnya SukkhaCitta, usahanya tersebut kini telah berhasil memberikan dampak bagi lebih dari 1000 keluarga di enam desa dari berbagai daerah di Indonesia. Denica pun berhasil masuk dalam list Forbes 30 Under 30 Asia pada tahun 2019

Photographer Expert dan Founder Hunting Pasar.id, Bagus Kresnawan

Photographer Expert dan Founder Hunting Pasar.id, Bagus Kresnawan.
Photographer Expert dan Founder Hunting Pasar.id, Bagus Kresnawan. (News)

Di bidang fotografi, Local UrbanFest menghadirkan Photographer Expert dan Founder Hunting Pasar.id Bagus Kresnawan sebagai salah satu juri.

Pria yang juga dikenal sebagai Bagus Tikus ini memulai Hunting Pasar pada tahun 2018. Pada saat itu, ia bersama beberapa teman menginisiasikan street hunting di pasar-pasar tradisional di Jogja.

Aktivitas Hunting Pasar tuai respons positif dari berbagai pihak, hingga Hunting Pasar pun bisa terus berkembang dan kini telah memiliki cabang di lebih dari 88 kota di Indonesia.

Bagus menyebut Hunting Pasar sebagai sebuah komunitas sarapan sekaligus belajar foto, di mana mereka yang suka memotret dapat melakukan hunting foto sekaligus jajan sarapan di pasar tradisional.

Berangkat dari semangat D.I.Y, Bagus menyambut siapapun untuk turut bergabung di Hunting Pasar, baik para pemula yang masih belajar fotografi, maupun para expert, untuk bertukar ilmu, juga melestarikan jajanan tradisional Indonesia.

Di situasi pandemi yang tidak memungkinkan banyak orang untuk bertemu dan berkumpul, Bagus bersama rekan-rekannya di Hunting Pasar memperbanyak aktivitas workshop untuk barter ilmu serta menyelenggarakan kompetisi.

Menurut Bagus, fotografi dan teknologi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Fotografi adalah sebuah media untuk menyampaikan pesan apapun, termasuk pesan budaya. Lewat teknologi dan fotografi pun, misi Hunting Pasar untuk melestarikan jajanan pasar sebagai salah satu jenis budaya tradisional bisa dilaksanakan.

Print Category Director HP SEA dan Indonesia, Michele Huang

Print Category Director HP Inc, SEA dan Indonesia, Michele Huang.
Print Category Director HP Inc, SEA dan Indonesia, Michele Huang. (News)

Print Category Director HP Inc, South-East Asia (SEA) dan Indonesia, Michele Huang, turut menjadi salah satu juri di Local UrbanFest. Ia adalah alumni dari Universitas Nasional Singapura dan telah menyelesaikan pelatihan kepemimpinan & inovasi di Universitas Stanford tahun 2017 lalu.

Sebagai seorang veteran yang telah berkecimpung di industri teknologi selama 20 tahun, Michele berpengalaman dalam bidang sales dan marketing di berbagai perusahaan teknologi ternama, seperti Intel dan Microsoft.

Di HP, Michele dikenal sebagai sosok yang memiliki passion yang tinggi  terhadap hal-hal yang berkaitan dengan teknologi serta dapat memperbaiki kehidupan.

Melihat begitu banyak tantangan yang ada di lingkungan sekitar, HP pun berkomitmen untuk menjadi perusahaan teknologi yang paling berkelanjutan di dunia pada tahun 2030.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Michele menyebut bahwa HP sedang menjalankan berbagai upaya dengan fokus yang mencakup pada perubahan iklim, hak asasi manusia dan keragaman, kesetaraan, dan inklusi. Upaya ini juga dilakukan oleh Michele bersama HP melalui dukungan terhadap UMKM.

Bagi Michele, UMKM adalah segmen kecil yang memiliki peran besar bagi pilar perekonomian Indonesia. Karena itu, lewat program Local UrbanFest yang diselenggarakan bersama Tribun Network, Michele dan HP memiliki misi untuk bersama-sama menjangkau dan mengembangkan UMKM Indonesia menjadi lebih maju.

Upaya Michele dan HP Indonesia dalam memajukan UMKM juga dilakukan dengan menghadirkan produk sustainable Printer yang didesain berwawasan lingkungan, yaitu HP Smart Tank Printer.

Printer HP Smart Tank adalah printer tangki tinta pertama yang dibuat lebih dari 25% plastik daur ulang, serta memiliki Botol Tinta yang dapat didaur ulang melalui HP Planet Partner Program.

Smart Tank Printer ramah lingkungan dari HP.
Smart Tank Printer ramah lingkungan dari HP. (HP Indonesia)

Dengan berbagai kelebihan tersebut, Smart Tank Printer dari HP memang didesain untuk segmen UMKM yang membutuhkan solusi percetakan yang mudah, berkualitas dan ramah lingkungan, serta diharapkan dapat menjadi solusi bisnis andalan yang mendukung kemudahan menjalankan bisnis dari mana saja.

Itulah keempat profil juri Local UrbanFest. Tidak hanya mendapatkan penilaian dari keempat juri tersebut, jika terpilih, #UltimateBusinessHack karyamu akan ditampilkan bersama dengan karya tim juri di Local UrbanFest Virtual Exhibition, lho!

Selain itu, ada hadiah senilai puluhan juta rupiah dan HP printer smart tank series untuk tiga pemenang.

Dengan berpartisipasi di Local UrbanFest yang digagas HP berkolaborasi dengan Tribun Network ini, kamu pun berkesempatan untuk membawa perubahan bagi Indonesia lewat karyamu.

Yuk, tunggu apa lagi? Daftarkan karyamu di Urban LocalFest dan tunjukkan #AkuLokalAkuBangga sekarang juga dengan mengklik link ini.

Pendaftaran telah dibuka tanggal 25 November 2021 dan akan ditutup pada tanggal 31 Mei 2022. Jangan sampai kelewatan ya! Tunjukkan karya terbaikmu untuk perubahan yang lebih baik!

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat