androidvodic.com

Siapa Bambang Susantono? Disebut-sebut Calon Kuat Kepala Otorita IKN Pilihan Jokowi - News

News, JAKART - Nama Bambang Susantono disebut-sebut calon kuat  Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

Presiden Jokowi akan mengumumkan sosok Kepala IKN dalam waktu dekat.

"Ya mungkin, minggu-minggu depan juga. Mungkin minggu-minggu depan akan kita lantik," kata Jokowi kepada wartawan seusai peresmian NasDem Tower, Selasa (22/2/2022).

Jokowi sudah memberikan kisi-kisi sosok calon kepala Otorita IKN yakni bukan orang parpol dan berlatarbelakang arsitektur.

Jika mengacu hal itu maka Bambang Susantono masuk dalam kategori pilihan Jokowi.

Nama Bambang sebenarnya tidak pernah masuk dalam perbincangan atau bahkan tidak pernah disebut Jokowi.

Sejumlah nama yang sebelumnya mencuat ke publik adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ridwan Kamil, mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Baca juga: Bambang Susantono Jadi Calon Kuat Kepala Otorita IKN, PPP: Parameternya di Presiden Jokowi

Bambang Susantono, Vice-President ADB untuk manajemen pengetahuan dan pembangunan berkelanjutan
Bambang Susantono, Vice-President ADB untuk manajemen pengetahuan dan pembangunan berkelanjutan (Koresponden Tribunnews/Richard Susilo)

Namun, Bambang kelahiran Yogyakarta 4 November 1963 itu, punya segudang prestasi dalam urusan infrastruktur dan transportasi.

Bambang mendapat gelar pendidikan S1 engineer dari ITB jurusan Sipil, lalu S2 mengenai kota dan pereencanaan regional transport engineering (Universitas California Berkeley, master tata kota dan wilayah (MCP) dan juga gelar MSCE di bidang teknik transportasi).

Lalu lulus S3 dari Universitas California Berkeley Amerika Serikat mengenai perencanaan infrastruktur.

Selain pernah menjabat Wakil Menteri Perhubungan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dia juga turut dalam membenahi sektor transportasi di Indonesia antara lain jalur rel kereta api ganda, monorail dan busway.

Periode 2004-2010 dia juga dipercaya sebagai Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MITI) yang kala itu menekankan pada sistem transportasi yang humanis.

Gagasan tentang transportasi humanis ini, terlihat dari sejumlah gagasan yang dia tuangkan dalam buku Revolusi Transportasi yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama 2014.

Revolusi transportasi kemudian disingkat menjadi "revolutrans".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat