androidvodic.com

Soroti Kinerja Jokowi, PKS Singgung Antrean Berebut Minyak Goreng Hingga Harga Daging Mahal - News

News, JAKARTA - Survei kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih tinggi di tengah pandemi Covid-19.

Pemerintahan eks Gubernur DKI Jakarta itu masih mendapatkan kepuasan publik di atas 70 persen.

Menanggapi hal itu, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyebut bahwa hasil survei berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada di masyarakat. Sebab, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan berkaitan dengan ekonomi.

"Kalau kita lihat realita di lapangan kita juga bisa mengkritisi dan saya kira kritik itu diperlukan bahkan harus untuk meningkatkan kinerja dan terus menerus. Karena dalam triwulan terakhir ini Januari sampai Februari menuju Maret ini banyak terjadi peristiwa peristiwa yang kaitannya dengan ekonomi ini sangat jelas tuh," ujar Hidayat dalam diskusi daring, Sabtu (26/2/2022).

Hidayat mencontohkan terkait keluhan warga mengenai kelangkaan minyak.

Menurutnya, kelangkaan itu membuat banyaknya warga yang mengantre untuk berebut minyak goreng di sejumlah daerah.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi dan Halal Bi Halal Virtual DTN PA 212, Sabtu (22/5/2021) malam.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi dan Halal Bi Halal Virtual DTN PA 212, Sabtu (22/5/2021) malam. (ist)

"Sekarang lagi populer itu berkaitan dengan masalah minyak. Minyak yang langka. Dan itu sudah berlaku sejak sekian Minggu dan nggak selesai-selesai mengakibatkan antrian di mana-mana," ungkap Hidayat.

Baca juga: PKS: Tingginya Survei Kepuasan Kinerja Jokowi Tak Jadi Alasan Perpanjang Masa Jabatan Presiden

Hidayat menuturkan antrian yang panjang itu justru berpotensi menjadi klaster penularan Covid-19 di masyarakat.

Hal ini pun kontradiksi dengan upaya pemerintah mengenai upaya pencegahan penularan virus Corona.

"Pada kondisi di mana Covid-19 membutuhkan adanya distancing atau adanya prokes karena ada faktor minyak yang menyebabkan antrian dan berebutan luar biasa itu pasti tidak bisa terpenuhi," jelas Hidayat.

Tak hanya minyak goreng, ia menyampaikan bahwa tingginya kepuasan Jokowi juga seiring dengan kelangkaan kedelai di masyarakat. 

"Setelah itu terjadi lagi masalah keledai dan kemudian berdampak kepada tahu tempe dan kemudian munculah meme kemarin tidak ada minyak dan sampai ngantri tapi setelah kita dapat mau goreng tempe, tempe-nya tidak ada. Itu kan masalah berikutnya yang jelas dirasakan masyarakat," ungkap Hidayat.

Lebih lanjut, Hidayat menambahkan PKS juga menyoroti mahalnya harga daging sapi di pasar di tengah tingginya kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi.

"Masyarakat menengah ke atas ingin makan daging sapi ternyata harga daging sapi-nya juga melonjak bahkan pedagang daging sapi-nya juga mengajak untuk tidak berjualan karena harga harganya diatas Rp125.000 ada bahkan ya g Rp140.000. Dan ini bagian realita yang ada di lapangan," pungkas Hidayat.

Sebagai informasi, Litbang Kompas menggelar survei kepuasan publik pada akhir Januari 2022 lalu. Hasilnya, survei menemukan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mencapai 73,9 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat