androidvodic.com

Soal Isu Gibran Didorong Maju Pilkada DKI Jakarta, Elite PDIP: Kebijakan Partai di Ibu Ketua Umum - News

Laporan Reporter News, Reza Deni

News, JAKARTA - Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto, merespons soal pertemuan antara Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Pacul, sapaan karib Bambang, apa yang dilakukan Muzani dengan berkunjung menemui Gibran adalah hal yang normal.

Bahkan, jika ada asumsi yang beredar bahwa Gerindra mempertimbangkan Gibran untuk didorong ke Pilgub, Pacul menilai hal itu sewajarnya.

Semua keputusan soal partai, akan diputuskan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Apakah dia mau mendukung, monggo saja. Kalau soal kebijakan kepartaian, misalnya mas Gibran mau dibawa ke Jakarta, atau mau dibawa ke mana, itu urusan ibu. Kalau sudah jadi, 'Pacul, ini mau begini, pasukan kerahkan untuk mau pertempuran,' itu tugas saya," kata Bambang Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/4/2022).

Baca juga: Tak Pusingkan Isu Reshuffle Kabinet, Zulhas Pilih Blusukan di Jateng dan Bertemu Gibran di Solo

Dia mengatakan bahwa Megawati akan mempertimbangkan banyak hal, dan tak terkecuali meminta pendapatnya.

"Barangkali Pacul juga ditanya, 'Menurut pendapatmu piye Pacul?' Bisa seperti itu. Apa perintahnya begitu, sangat sering. Tapi ya apakah pendapat dipakai, enggak juga. Apakah sakit hati, ya enggak," kata Ketua Komisi III DPR RI itu.

Apa yang disampaikan Megawati, dikatakan Pacul, harus tegak lurus dengan apa yang dilakukan jajarannya.

"Kami tegak lurus kepada ibu. Begitu putusan diambil, Ibu bilang, ini putusannya, tegak lurus. Ini putusannya saya tegak lurus. Jadi bagi Bambang Pacul, putusan ketum partai saya, ibu mengatakan ibaratnya ekstremnya, ini gula, rasanya orang mengatakan manis, itu ibu bilang ini pahit, saya bilang pahit. Saya tegak lurus," kata dia.

Baca juga: Gibran Berharap Kejurnas Pagar Nusa Lahirkan Pendekar Tangguh

Kembali ke soal pertemuan Muzani dan Gibran, menurutnya, siapa saja boleh bertemu, apalagi sesama anak bangsa.

"Apa yang salah? Kasih tahu apa yang salah? Hubungan antar manusia kan biasa. Apalagi sesama anak bangsa. Monggo," ujar dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat