androidvodic.com

FOI Ajak Pemerintah dan Swasta Kolaborasi Menekan Kemubaziran Pangan - News

Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto 

News, JAKARTA - Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), tahun 2021, sebesar 8,03 juta ton makanan terbuang ke tempat sampah yang berdampak pada percepatan panas bumi.

Makanan yang terbuang dan kemudian tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan melepaskan gas metan (CH4) ke lingkungan.

"Gas metana ini merupakan emisi gas rumah kaca 25 kali lebih ganas dari karbondioksida (CO2), yang berkontribusi mempercepat pemanasan global,' kata Hendro Utomo, pendiri Foodbank of Indonesia (FOI)  di sela-sela peringatan Hari Bumi belum lama ini.

Tak hanya itu, fakta ini membuat hilangnya kesempatan bagi 61-125 juta orang untuk mendapatkan akses pada pangan.

Fakta ini mendorong Foodbank of Indonesia (FOI) atau Bank Pangan Indonesia bersama para mitra hari ini mengadakan kegiatan Peringatan Hari Bumi Sedunia 2022.

Baca juga: Mentan SYL Buka Pasar Tani, Jamin Ketersediaan Pangan Hingga Idulfitri di Sulsel

Baca juga: Jelang Lebaran 2022, Kementan Pastikan Stok Bahan Pangan Aman

Hendro Utomo berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mengajak lebih banyak pihak untuk bergerak bersama mengurangi kemubaziran pangan, menyelamatkan bumi dan mengakhiri kelaparan.

“Masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta termasuk pedagang tradisional harus berkolaborasi dan melakukan aksi nyata bersama untuk mengurangi kemubaziran pangan, sekaligus dapat mengakhiri kelaparan, dan menekan krisis iklim secara berkelanjutan," kata Hendro.

Ia menyarankan pemerintah u mengeluarkan kebijakan dan peraturan untuk menekan kemubaziran pangan, serta melindungi dan mendorong pihak yang berbuat baik dan mendermakan pangan yang berlebih, agar kita bersama dapat menekan kenaikan suhu bumi dan memerangi kelaparan.

Suharini Eliawati selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Dan Pertanian Pemprov DKI Jakarta mengatakan, Pemerintah DKI Jakarta telah memiliki komitmen yang sama.

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung upaya pencegahan kemubaziran pangan ini dengan merumuskan kebijakan berupa PERGUB untuk mengatur pemanfaatan makanan berlebih menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain” ungkap Suharini.

PD Pasar Jaya sebagai Badan Usaha Daerah yang menaungi pasar tradisional di DKI Jakarta turut mendukung gerakan bersama dalam mencegah kemubaziran pangan untuk melestarikan bumi dan mengurangi kelaparan.

”Kami mengapresiasi pedagang Pasar Tebet Timur yang memberikan makanan berlebih tidak terjual didonasikan. Ini bisa jadi contoh pasar lainnya karena pasar tradisional DKI 90% nya adalah pasar basah yang left overnya cukup banyak, sehingga ketika pedagang sudah ada kesadaran untuk tidak menjadikan sampah ini merupakan hal baik,” ujar Arief Nasrudin, Direktur Utama Perumda PD Pasar Jaya.

Sejak Tahun 2018, FOI berkolaborasi dengan PT Lion Superindo sebagai perusahaan ritel dan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik dalam mengurangi kemubaziran pangan.

JNE telah membantu menyelamatkan dan mengantarkan makanan kepada orang-orang yang mengalami kelaparan.

“Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 8,34% penduduk Indonesia Kekurangan Pangan pada 2020. Jumlah ini meningkat 0,71% dari tahun sebelumnya. Sehingga, kalau makan jangan tersisa karena diluar sana masih banyak yang tersiksa karena kekurangan makanan,” kata Mohammad Feriadi, Direktur Utama PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

Selama lebih dari 4 tahun, PT Lion Superindo telah mempraktekan pencegahan kemubaziran pangandengan mendonasikan makanan berlebih kepada FOI untuk mengurangi kelaparan dan menekan krisis iklim dan akan terus berkomitmen untuk mencapai bisnis berkelanjutan yang bertanggung jawab.
Caption : Foodbank of Indonesia (FOI) atau Bank Pangan Indonesia bersama para mitra hari ini mengadakan kegiatan Peringatan Hari Bumi Sedunia 2022

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat