Terminal Kalideres Didominasi Pemudik yang Menuju Sumatera dan Jateng - News
News, JAKARTA - Terminal Kalideres Jakarta Barat, pada Kamis (28/4/2022) masih terus sibuk dengan lalu lalang aktivitas armada bus dan pemudik yang ingin menghabiskan waktu lebarannya di kampung halaman.
Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen menyebut tujuan favorit para pemudik yang berangkat dari Terminal Kalideres antara lain ke Pulau Sumatera seperti Padang, Palembang, Lampung. Selain itu Jawa Tengah juga termasuk jadi tujuan favorit pemudik.
"Tujuan favorit adalah Padang, Palembang, Lampung dan Jawa Tengah," kata Revi kepada wartawan.
Berdasarkan catatan penumpang per Rabu (27/4/2022) pukul 15.00 WIB kemarin, sebanyak 750 penumpang berangkat dari Terminal Kalideres.
Baca juga: H-5 Lebaran, Pemudik di Terminal Kalideres Meningkat Drastis
Sebelumnya pada Sabtu (23/4) tercatat jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 418 orang, Minggu (24/4) sebanyak 849 orang, Senin (25/4) sedikit meningkat menjadi 1.024 orang, dan Selasa (26/4) sebanyak 935 orang per hari.
Sementara untuk puncak arus mudik di Terminal Kalideres diperkirakan akan terjadi pada Jumat 29 April 2022 atau H-3 Lebaran, dengan perkiraan penumpang mencapai 1.200 orang.
"Puncak arus mudik diprediksi H-3, pada Jumat 29 April 2022," terangnya.
Terkini Lainnya
Mudik Lebaran 2022
Terminal Kalideres Jakarta Barat, pada Kamis (28/4/2022) masih terus sibuk dengan lalu lalang aktivitas armada bus dan pemudik yang ingin menghabiskan
Utsawa Dharma Gita 2024, Mahasiswa Hindu Dharma Minta Pemerintah Beri Perhatian Lebih
Mudik Lebaran 2022
BERITA TERKINI
berita POPULER
30 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2024, Kata-kata Sambut 1 Muharram 1446 H
Video Ketua RT Pasren Ternyata Paman Terpidana Kasus Vina, Tega Jebloskan Saudara ke Penjara
Demi Wanita Incarannya, Hasyim Asyari Rela Ubah Aturan KPU-Minta Artis Buat Video Ucapan untuk CAT
25 Link Twibbon Tahun Baru Islam 2024, Simak Cara Buat dan Bagikan ke Media Sosial
Video Perdana Megawati Sebut Nama Jokowi Sejak Diisukan Retak Gegara Pilpres, Kritik Utang Negara