androidvodic.com

Taruna Merah Putih Gelar Webinar Bahas Presidensi G-20 - News

News, JAKARTA - Taruna Merah Putih (TMP) menggelar Webinar Nasional dengan mengangkat tema "Dampak Ekonomi dan Politik Presidensi Indonesia di G-20", Kamis (28/4/2022).

Webinar yang dilaksanakan secara daring melalui zoom tersebut menghadirkan keynote speaker Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi.

Dan menghadirkan tiga narasumber yakni Pakar Hubungan Internasional Prof. Hikmahanto Juwana, Ketua Umum Apindo Haryadi B.S. Sukamdani dan dimoderatori oleh Ketua DPP TMP Bidang Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Nico Siahaan.

Webinar dihadiri oleh Ketua Umum TMP Maruarar Sirait dan Sekjen DPP TMP Restu Hapsari berserta jajaran DPP TMP lainnya, kader TMP se-Indonesia, pengusaha dan pegiat UMKM, pengurus PHRI, akademisi dan media sekitar 400-an peserta.

Menlu Retno Marsudi selaku keynote speaker menjelaskan posisi Presidensi Indonesia di G-20 sebagai katalisator pemulihan ekonomi nasional.

"Dengan politik luar negeri bebas aktif Indonesia harus menjadi katalisator pemulihan ekonomi dunia di dalam KTT G-20 untuk menjawab berbagai tantangan ekonomi global," jelas Retno.

Menurutnya, tantangan ekonomi global saat ini adalah pandemi Covid-19 dan munculnya ketegangan antara negara-negara besar sebagai akibat dari perang Rusia-Ukraina.

Baca juga: Jokowi Telepon Vladimir Putin Bahas Situasi Ukraina dan G20

Retno juga menjelaskan, persoalan pandemi Covid-19 saat ini juga masih ditandai dengan ketimpangan akses vaksinasi, di mana hanya ada 1 dari 7 orang di low income countries (negara berpenghasilan rendah) yang mendapatkan vaksin sehingga harus kembali pada komitmen global untuk melakukan pemulihan secara bersama pada tahun 2022 ini.

Namun, hal itu menjadi sulit akibat perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan semakin kompleksnya permasalahan ekonomi global.

"Untuk itu Indonesia harus menjadi katalisator pemulihan ekonomi dunia baik yang diakibatkan oleh perang maupun pandemi Covid-19," tegasnya.

Prof. Hikmahanto Juwana dalam paparannya menjelaskan, politik luar negeri Indonesia bebas-aktif diabdikan untuk kepentingan nasional di mana memandang semua negara adalah sahabat dan berupaya memunculkan alternatif lain ketika muncul ketegangan antar negara dengan kepentingan mengedepankan perdamaian dan kemanusiaan.

Menurut Hikmahanto, sesuai dengan amanat politik luar negeri bebas-aktif Indonesia dapat memanfaatkan tropi Presidensi G-20 sebagai upaya perdamaian di tengah terjadinya perang Rusia-Ukraina dan ketegangan Rusia dengan AS dan NATO.

Hikmahanto mengatakan, Indonesia dapat mendorong AS dan NATO membuat pernyataan tertulis untuk Ukraina tidak diterima sebagai anggota NATO, serta dapat mendorong Rusia dan Ukraina untuk membuat kesepakatan agar Ukraina tidak bergabung dengan Uni Eropa dan NATO.

Sementara Ketua Umum Apindo, Haryadi Sukamdani dalam penyampaian paparannya menjelaskan tentang industri dan UMKM yang saat ini terdampak akibat tidak kondusifnya kondisi geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan menurunnya jumlah ekspor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat