androidvodic.com

Mobil Edukasi Keliling, Program Cegah DBD Tuai Pujian dari Kemenkes - News

News, JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga terus menaruh perhatian kepada endemi demam berdarah dengue (DBD), khususnya pada anak-anak.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, sampai dengan minggu ke-23 tahun 2022, tercatat sebanyak 52.313 kasus DBD nasional. Sementara kematian akibat DBD sudah mencapai 516 jiwa.

Data Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melaporkan, anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terkena DBD.

Merespons fakta DBD yang mengancam keselamatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia, Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan pentingnya menanggulangi DBD secara masif.

“Kita mencatat sekitar 52 ribu kasus Demam Berdarah sampai bulan Juni 2022. Sementara itu, ada sebanyak 516 kematian akibat DBD sampai bulan Juni. Jadi kita memang dihadapkan kepentingan untuk menanggulangi masalah ini secara masif, karena angka kematiannya semakin tinggi terutama pada anak-anak,” kata Dante dalam acara Kick Off Mobil Edukasi Keliling Enesis dengan tajuk ‘Wujudkan Indonesia Bebas Dengue’ di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (5/7/2022).

Dante berharap seluruh masyarakat ikut terlibat mengatasi masalah DBD. Misalnya dengan melakukan program Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di tingkat RW.

“Jumantik di tingkat RW kita aktifkan kembali untuk memantau di mana ada potensi jentik yang bisa berkembang akibat genangan air. Hal-hal seperti itu bisa diselesaikan masyarakat secara mandiri,” jelasnya lagi.

Apresiasi Mobil Edukasi Keliling dari Enesis, sasar lebih dari 100 titik se-Indonesia

mobil edukasi keliling 2
Mobil Edukasi Keliling yang merupakan bagian dari campaign Wujudkan Indonesia Bebas Dengue, kolaborasi antara Kementerian Kesehatan bersama Enesis Group dan Kompas.com.

Tidak sampai di situ, Dante juga mengapresiasi inisiasi Mobil Edukasi Keliling yang merupakan bagian dari campaign Wujudkan Indonesia Bebas Dengue, kolaborasi antara Kementerian Kesehatan bersama Enesis Group dan Kompas.com.

Mobil Edukasi Keliling persembahan Enesis ini akan menyasar anak-anak sekolah di berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Bandung, Cirebon, Yogya dan Malang.

Selain Dante, seremonial pelepasan Mobil Edukasi yang dilaksanakan pada Selasa (5/7/2022) ini juga dihadiri Direktur Promosi Kesehatan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat, dr Imran Agus, Ketua Dewan Pembina Yayasan Enesis, Ryan Tirta Yudhistira, dan aktris serta aktivis sosial, Jihane Elmira.

Menurut Dante, mengedukasi tindakan pencegahan DBD di kalangan anak sekolah sangatlah tepat. Selain menjadi kelompok paling rentan, anak-anak bisa menjadi agent of change bagi keluarganya dalam menyosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Saya ucapkan terima kasih kepada Enesis yang menyediakan mobil seperti ini untuk edukasi bahaya demam berdarah kepada anak-anak sekolah. Anak-anak ini bisa menjadi agent of change untuk keluarganya agar berperilaku sehat dan bersih. DBD hanya bisa kita cegah dengan kolaborasi bersama seperti ini,” tutup Dante.

Terapkan gaya hidup bersih dan sehat untuk cegah DBD

mobil edukasi keliling 3
Seremonial pelepasan Mobil Edukasi ini dilaksanakan pada Selasa (5/7/2022) dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, Direktur Promosi Kesehatan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat, dr Imran Agus, Ketua Dewan Pembina Yayasan Enesis, Ryan Tirta Yudhistira, Actress & Social Activist, Jihane Elmira.

Program Mobil Edukasi Keliling merupakan komitmen Enesis untuk meminimalisasi penyebaran DBD sejak dini melalui kolaborasi dengan pemerintah.

Ditargetkan akan terlaksana di 100 titik di Indonesia, Mobil Edukasi Keliling bertujuan untuk mengimbau masyarakat konsisten menerapkan PHBS serta mencegah DBD lewat PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M Plus.

“Untuk tahap awal, mobil edukasi ini akan menyasar Sekolah Dasar, Pasar, RS, MTI dan Ibu-ibu PKK di beberapa kota yaitu, Bandung, Cirebon, Yogya, dan Malang, dan nantinya secara bertahap kami menargetkan edukasi lebih dari 100 titik di seluruh Indonesia,” ungkap Ryan.

Lebih lanjut, Ryan menjelaskan penerapan PHBS bisa dimulai dari hal kecil, seperti mencuci tangan dalam keseharian. Selain menggunakan sabun, bisa juga menggunakan Antis Hand Sanitizer yang mampu membunuh kuman 99 persen dalam 4 detik.

Selain menjaga kebersihan, masyarakat juga bisa menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan mengandung serat. Memenuhi serat harian bisa dengan mengonsumsi Vegeta Scrubber yang kaya serat, prebiotik, dan probiotik.

Tak ketinggalan, untuk mempertahankan daya tahan tubuh di tengah cuaca yang tidak menentu, Amunizer yang mengandung Vitamin C 1000mg, Zinc, Elderberry, dan beragam herbal, juga bisa jadi pilihan yang tepat.

Sedangkan untuk pencegahan DBD melalui PSN 3M Plus, selain menutup, menguras dan memanfaatkan barang bekas, Ryan memaparkan tindakan pencegahan lainnya.

“Selain 3M, plus-nya itu bisa dengan menggunakan obat anti nyamuk. Seperti mengoles/menyemprot Soffell agar terhindar dari gigitan nyamuk sebagai perlindungan diri. Soffell lotion dan spray anti nyamuk tahan 8 Jam, saat ini ada varian baru Soffell Alamia penolak nyamuk dari daun alami, tidak lengket dan terasa sejuk di kulit juga bisa untuk anak-anak,” papar Ryan.

Sedangkan untuk proteksi dari nyamuk di ruangan, masyarakat bisa menggunakan aerosol Force Magic dengan Formula 0,30 AE dan teknologi Synergist membunuh nyamuk hingga ke sarafnya, sehingga nyamuk mati tidak bangun lagi.

Sebagai informasi, Enesis juga turut membagikan bantuan Antis dan Soffell kepada sekolah-sekolah di samping edukasi. Ada pula pemberian dana bantuan kepada anak-anak tidak mampu di sekolah oleh Kompas.com selaku media partner program ini.

Penulis: Matheus Elmerio Manalu | Editor: Bardjan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat