androidvodic.com

Jokowi Ungkap Ada 5 Provinsi dengan Angka Inflasi Lebih dari 5 Persen - News

Laporan Reporter News, Reza Deni

News, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkap ada lima provinsi di Indonesia yang inflasinya lebih dari 5 persen.

Provinsi tersebut yakni Jambi, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Riau, dan Aceh.

"Provinsi Jambi hati-hati sudah berada di angka 8,55 persen, Sumatera Barat berada di angka 8,01 persen, Bangka Belitung 7,77 persen, Riau di angka 7,04 persen, Aceh di angka 6,97 persen," kata Jokowi dalam sambutannya di rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi di Istana Negara, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: Jokowi Perintahkan Mendagri Buat Surat Penggunaan Anggaran Tak Terduga untuk Pengendalian Inflasi

Dia pun meminta pemerintah daerah mencermati apa yang menyebabkan inflasi tersebut

"Ini agar bisa kita selesaikan bersama-sama dan bisa turun lagi di bawah 5, syukur bisa di bawah 3," tegasnya.

Jokowi kembali meminta para kepala daerah mencermati situasi dunia yang berada pada keadaan yang tidak normal.

Jokowi bahkan berencana mengunjungi provinsi dan bertanya langsung kepada para kepala daerah

"Saya tanya jangan gelagapan, enggak mengerti posisi inflasi provinsinya berada di angka berapa. Mana yang tinggi, mana yang pada posisi normal, mana yang pada posisi rendah," tambah Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi pun meminta agar bupati, wali kota dan gubernur betul-betul mau bekerja sama dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID) di daerah dan juga tim inflasi di pusat.

Dia meminta kepala daerah aktif bertanya soal harga-harga barang yang mengalami kenaikan sehingga memicu inflasi.

"Bisa saja beras, bisa. Bisa saja tadi, bawang merah bisa, bisa saja cabai. Dan dicek tim pengendali inflasi pusat cek, daerah mana yang memiliki pasokan cabai yang melimpah atau pasokan beras yang melimpah, disambungkan," kata Jokowi.

Dia menilai bahwa ini harus disambungkan sebab memang Indonesia sebagai negara yang cakupannya luas.

"514 kabupaten kota, 37 provinsi dengan DOB yang baru. Ini negara besar," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat