androidvodic.com

BNPT-KNPI Teken Kerja Sama Tanggulangi Gerakan Terorisme dan Radikalisme pada Generasi Muda - News

Laporan wartawan News, Danang Triatmojo

News, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menandatangani nota kesepahaman dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) terkait penanggulangan gerakan terorisme dan radikalisme di Indonesia, di Kantor BNPT, Kamis (22/9/2022).

Kepala BNPT RI Komjen Pol Boy Rafli Amar menyampaikan kerja sama ini diharapkan dapat menjadi bagian pendidikan kepada generasi muda dalam mengatasi ancaman dan bahaya terorisme di tengah masyarakat.

“Semoga dengan MOU dengan KNPI ini, dapat menjadi bagian dalam melakukan pendidikan kepada generasi muda untuk pertama mengatasi ancaman dan bahaya terorisme yang berkembang dalam masyarakat kita,” kata Boy Rafli Amar dalam keterangannya.

Baca juga: Pengamat Terorisme: Kerja Sama BNPT dan UNOCT Perkuat Citra Indonesia di Dunia

Ia berharap koordinasi dengan KNPI dapat mendorong sosialisasi nilai luhur bangsa dan membangun kecintaan terhadap NKRI.

“Sebagai elemen bangsa para pemuda di bawah koordinasi KNPI diharapkan dapat menjadi leading sektor terdepan dalam membangun semangat kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan selalu mensosialisasikan nilai-nilai luhur bangsa kita,” ujarnya.

“Kita berharap KNPI terus bergerak mengajak segenap komponen pemuda senantiasa bersama-sama hadapi potensi ancaman intoleran, radikalisme dan terorisme yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa kita,” lanjut dia.

Sementara itu, Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama mengatakan lewat kerja sama ini diharapkan dapat bersama-sama menangkal intoleransi, radikalisme dan terorisme sehingga Indonesia termasum generasi muda mampu terbebas dari paham yang melenceng.

“Kita berharap teman-teman pemuda dan KNPI se-Indonesia dengan adanya MoU dengan BNPT ini bisa bekerjasama lebih sinergis. Bagaimana kita bersama-sama menangkal intoleransi, radikalisme dan terorisme yang ada di tengah-tengah masyarakat sehingga Indonesia terbebas dari paham radikal dan terorisme,” pungkas Haris.(*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat