androidvodic.com

Diajak Ayah Ibunya Nonton Arema FC Vs Persebaya, Alfiansyah Kini Jadi Bocah Yatim - News

News, MALANG - Diantara 127 korban meninggal dalam kerusuhan suporter melawan polisi pada pertandingan Liga 1 Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 terdapat pasangan suami istri asal Kota Malang yang ikut jadi korban meninggal dunia.

Mereka adalah Muhammad Yulianton (40) dan Devi Ratnasari (30), warga Jalan Bareng Raya 2G RT 14 RW 8 Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Kota Malang.

Mereka menonton pertandingan tersebut bersama anak mereka bernama Muhammad Alfiansyah yang masih berusia 11 tahun.

Salah satu saudara korban, Doni (43) menjelaskan secara detail kejadian tersebut.

"Jadi di RT 14 ini, ada sebanyak 20 orang warganya menonton langsung pertandingan di stadion. Kami menonton di Tribun 14," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, Minggu (2/10/2022).

Setelah pertandingan itu berakhir, sekitar pukul 22.00 WIB, kondisi di dalam stadion mendadak ricuh. Pada awalnya, kericuhan terjadi di tengah lapangan.

Tak lama kemudian, kericuhan itu mengarah ke bagian tribun penonton.

"Saat itu, petugas keamanan menembakkan gas air mata ke arah Tribun 12. Namun karena angin, asap dari gas air mata itu mengarah ke Tribun 14."

"Asap itu membuat perih mata, dan para penonton yang ada di Tribun 14 langsung berhamburan turun untuk segera keluar stadion," jelasnya.

Baca juga: PSSI Kirim Tim Investigator ke Malang Pasca Rusuh Suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan

Doni kemudian langsung menggendong anaknya dan segera mengikuti para suporter yang lain untuk keluar stadion.

"Setelah itu, saya berhenti sebentar di bagian pintu keluar stadion. Tiba-tiba, Muhammad Alfiansyah ini datang menghampiri saya. Saya langsung tanya, kemana kedua orang tuamu kok enggak ada. Anak itu menjawab, kalau kedua orang tuanya masih di dalam stadion," bebernya.

Baca juga: 10 Mobil Polisi Hancur Saat Rusuh Tanding Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan

Tak lama setelah itu, Doni melihat keberadaan kedua korban telah ditolong oleh orang lain.

Kemudian, korban dipinggirkan keluar stadion dan dibawa ke RS Teja Husada, Kabupaten Malang.

Doni menduga, kedua korban meninggal dunia karena terinjak-injak dengan suporter lainnya yang hendak keluar dari stadion. Sedangkan anak korban, dapat selamat setelah meminta pertolongan ke polisi.

"Kemungkinan, saudara saya jatuh dari tangga tribun lalu terinjak-injak suporter lainnya. Saat saya lihat, bagian muka jenazah sudah pucat membiru. Kalau anaknya, minta bantuan ke polisi yang sedang jaga di dalam stadion terus selamat," ungkapnya.

Baca juga: Aturan FIFA: Petugas Keamanan Dilarang Gunakan Gas Air Mata di Pertandingan Sepakbola

Dia menerangkan, almarhum Devi baru pertama kali menyaksikan pertandingan di Stadion Kanjuruhan. Sedangkan almarhum Yulianton, sudah sering menonton sebelumnya.

"Kedua jenazah sampai rumah duka sekitar Subuh. Rencananya, akan segera dimakamkan di TPU Mergan sekitar pukul 09.00 WIB ini," tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji bersama beberapa kepala OPD lainnya telah datang melayat ke rumah duka.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Sumber: Tribun Jatim

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat