androidvodic.com

Apresiasi Bantuan Pemerintah Bagi Korban Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Data Jadi Tantangan Besar - News

Laporan Wartawan News, Gita Irawan

News, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam mengapresiasi langkah pemerintah memberikan berbagai bantuan kepada korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

Ia berharap respons pemerintah tersebut menjadi tindakan yang terus menerus dilakukan.

"Karena satu tantangan paling besar dalam konteks pemberian bantuan terhadap korban adalah data korban itu sendiri," kata Anam di kanal Youtube Humas Komnas HAM RI pada Rabu (5/10/2022).

Anam mengatakan saat ini relawan, Aremania, masyarakat Kota Malang, dan masyarakat sekitarnya masih berproses untuk terus memperbaiki data.

Baca juga: Jokowi Minta TGIPF Kanjuruhan Selesaikan Tugas Kurang dari Satu Bulan, Ingin Tahu Penyebab Tragedi

Data tersebut, kata dia, baik data korban meninggal maupun luka-luka.

"Oleh karenanya kegiatan dari pemerintah untuk yang santunannya memang harus match (cocok) dengan kegiatan pembaharuan data," kata Anam.

Anam juga mengapresiasi masyarakat Kota Malang dan keluarga besar Aremania yang bahu membahu membangun solidaritas, menata data, memberikan informasi, dan membangun solidaritas untuk saling membantu.

"Ini satu tindakan yang menurut saya model yang sangat baik dalam proses tragedi kemanusiaan ini," kata dia.

Baca juga: Polisi Beberkan Hasil Pemeriksaan CCTV di 6 Titik Pintu Stadion soal Tragedi Kanjuruhan Besok

Dalam Tragedi Kanjuruhan total ada 131 orang meninggal dunia.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa data tersebut diketahui setelah penyidik melakukan koordinasi dan validasi data bersama sejumlah rumah sakit dan dinas kesehatan setempat.

"Ya (korban meninggal dunia 131 orang. Setelah semalam dilakukan coklit bersama Kadinkes, tim DVI dan direktur RS," kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (5/9/2022).

Baca juga: 31 Polisi Diperiksa Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan

Dedi menuturkan bahwa penambahan data korban yang meninggal dunia itu setelah validasi data dari korban yang dibawa ke non fasilitas kesehatan (faskes).

Total, kata Dedi, korban yang meninggal dunia di non faskes mencapai 12 orang. Sedangkan, korban yang meninggal dunia di rumah sakit paling banyak berada di RS Wafa Husada dengan 53 orang tewas.

"Penambahan data yang meninggal di non faskes. Karena tim mendatanya korban yang dibawa ke RS," tukasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat