androidvodic.com

KSAD Dudung Abdurachman Tak Segan Proses Hukum Anggota yang Terbukti Pakai Kekerasan di Kanjuruhan - News

News - Peristiwa Kanjuruhan Sabtu lalu itu adalah tragedi kemanusiaan yang luar biasa.

Ratusan nyawa hilang, puluhan orang mengalami luka-luka akibat kerusuhan terjadi di stadion ini.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman tidak segan memroses hukum oknum anggota yang terbukti menggunakan aksi kekerasan dalam pengamanan kegiatan sepak bobal di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Hal itu dijelaskan Dudung Abdurachman ketika menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang, sekaligus memberikan santunan kepada para korban.

"Dan apabila ada anggota yang melakukan tindakan kekerasan, kita akan proses hukum."

"Tentunya sesuai dengan tim yang dikeluarkan dari  tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) untuk melihat sejauh mana keterlibatan (oknum anggota TNI itu)," kata Dudung Abdurachman dikutip dari tayangan Kompas Tv, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: Menpora Gelar Evaluasi Prosedur Pengamanan Terkait Tragedi Kanjuruhan Ini Poinnya

Sejauh ini, tercatat masih ada sebanyak 30 korban Kanjuruhan yang dirawat di RSSA Malang.

Lebih lanjut, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan saat ini telah memeriksa lima prajurit TNI yang diperiksa terkait kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

TGIPF Sudah Mulai Bergerak

Ketua TGIPF, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD menegaskan TGIPF akan bekerja dengan tuntas sesuai tugas masing-masing tim.

“Semua pihak terkait, mulai dari persiapan, pelaksanaan pertandingan, terjadinya kerusuhan, pasca kerusuhan, dan penanganan korban, akan ditemui oleh tim."

"Dengan demikian, akan diketahui pada bagian apa, siapa melakukan apa, dan siapa yang bertanggungjawab atas terjadinya kerusuhan itu," kata Mahfud, Rabu (5/10/2022) dikutip dari News.

Baca juga: Harapan Para Petinggi Klub Liga 1 Pasca-Tragedi Kanjuruhan: Perbaiki Mekanisme Pertandingan

Mahfud MD pun optimis dapat menyelesaikan tugas ini kurang dari sebulan.

Pasalnya, masalah besarnya sebenarnya sudah diketahui.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat