androidvodic.com

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Penasihat Ahli Kapolri Duga Ada yang Merancang - News

News - Penasihat Ahli Kapolri, Aryanto Sutadi menduga ada yang merancang terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan sehingga menewaskan 131 orang tersebut.

Aryanto menilai ada beberapa faktor penyebab sehingga terjadi insiden tersebut seperti penutupan pintu gerbang stadion hingga adanya steward yang justru diperintahkan untuk meninggalkan stadion.

Sebagai informasi, ada kesaksian dari suporter Aremania yang menyebut pintu gerbang di tribun 13 digembok dari luar serta adanya temuan dari Polri di mana hanya dua pintu darurat dari delapan pintu yang terbuka.

Selain itu, Polri juga telah menetapkan enam tersangka dan salah satunya adalah Security Officer Suko Sutrisno yang disebut memerintahkan steward agar meninggalkan pintu stadion.

"Siapa yang membikin itu? Karena mosok pintu ditutup, kemudian disuruh meninggalkan (pintu stadion). Kemudian mosok gas air mata ditembakkan ke tribun?" ujarnya dalam Sapa Indonesia Malam di YouTube Kompas TV, Jumat (7/10/2022).

"Jadi siapa yang membikin ini (kerusuhan). Pasti ada. Menurut saya ini yang harus dikejar," imbuhnya.

Baca juga: TGIPF Identifikasi Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan

Secara teknis, Aryanto menilai tidak masuk akal ketika terjadi suatu kerusuhan seperti di Stadion Kanjuruhan justru pintu stadion ditutup.

Selain itu, dia juga mengatakan penembakan gas air mata itu harus ada pertimbangan yang matang saat dilontarkan.

"Secara nalar, petugas di lapangan itu biasanya sudah tahu penembakan gas air mata itu akan membahayakan teman sendiri dan nggak boleh di tempat tertutup."

"Ini harusnya dikasih pendalaman, apakah itu memang lalai atau disengaja. Kalau sengajanya kenapa, itu yang harus dikejar," tuturnya.

Dengan deretan dugaan yang dikatakannya, Aryanto menganggap tragedi Kanjuruhan ada yang menjadi intellectual dader atau aktor intelektual.

Sehingga, ia meminta kepada kepolisian agar tidak cepat puas setelah adanya penetapan tersangka beberapa waktu lalu.

Dirinya mendorong agar adapula pendalaman terkait dugaan adanya aktor intelektual.

"Kalau sampai ini tidak diungkap dan kita puas dengan enam orang itu dijadikan tersangka, itu tidak menyelesaikan masalah dan pasti akan terjadi lagi di kemudian hari," jelasnya.

Karangan bunga kiriman dari berbagai kelompok suporter di Indonesia terpajang di area Patung Kepala Singa di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Karangan bunga ini sebagai bentuk empati kepada para korban meninggal dunia akibat kerusuhan usai laga sepak bola Liga 1 antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. SURYA/PURWANTO
Karangan bunga kiriman dari berbagai kelompok suporter di Indonesia terpajang di area Patung Kepala Singa di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Karangan bunga ini sebagai bentuk empati kepada para korban meninggal dunia akibat kerusuhan usai laga sepak bola Liga 1 antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat