androidvodic.com

Hadiri Forum Global Food Security, Prabowo: Singkong Bisa Jadi Tanaman Penyelamat Dunia - News

Laporan Wartawan News, Taufik Ismail

News, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan sambutan pada acara Global Food Security Forum di Bali, Minggu (13/11/2022).

Dalam acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut, Prabowo mengatakan singkong dapat menjadi solusi atas tantangan pangan dunia dan anak bangsa di Tanah Air sudah mampu memproduksinya menjadi berbagai produk makanan siap saji.

Prabowo pun membawa beberapa contoh produk buatan anak bangsa tersebut. Produk itu sudah dijual di pasaran terutama ecommerce, seperti mi instan hingga pasta singkong.

Baca juga: 17 Kepala Negara Hadir di KTT G20, Presiden Jokowi: Ini Sangat Menggembirakan

“Kita sudah mampu produksi pasta, mi instan, ini singkong,” ujar Prabowo.

Prabowo mengungkapkan alasan dirinya mengungguli tanaman singkong karena tanaman yang efisien. Bahkan hal ini pernah diutarakan oleh Bill Gates kepada publik.

Bill Gates pun menggelontorkan dana yang banyak sekitar 50 juta dolar AS untuk riset tentang singkong, yang disebut Bill Gates sebagai tanaman yang paling menarik di dunia.

“Singkong bisa menjadi tanaman penyelamat dunia. Indonesia dapat jadi yang terdepan memproduksi, dan menyelesaikan ancaman terhadapan ketahanan pangan,” ujarnya.

Ancaman terhadap ketahanan pangan dunia, menurut Prabowo, yang paling kentara adalah pasokan gandum dunia yang tidak stabil lantaran konflik Rusia dan Ukraina.

Perubahan iklim juga mempengaruhi. Kendati demikian Prabowo menyebut pemecahan masalah harus terus diupayakan.

Mengisi panel yang sama dengan Prabowo pada forum tersebut, purnawirawan jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat Wesley Clark mengatakan sepakat dengan gagasan mengenai singkong yang dikemukakan Prabowo.

Wesley yang pernah mengkomandani Operasi Allied Force dalam Perang Kosovo pada masa jabatannya sebagai Komandan Sekutu Tertinggi Eropa NATO dari 1997 sampai 2000 ini menilai perlunya keseimbangan antara pemerintah, ahli pangan, dan swasta dalam menghadapi tantangan.

“Antara kepemimpinan di pemerintahan untuk visinya, swasta untuk mengambil langkahnya, lalu mereka pun dibantu untuk melancarkan kreativitas,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat