androidvodic.com

Indef Minta Bulog Fokus Serap Beras Petani Dibanding Menekankan Impor - News

News - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Tauhid Ahmad meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) fokus melakukan penyerapan beras petani daripada menekan pemerintah melakukan impor. Menurut Tauhid, berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) hingga November tahun ini stok beras yang ada mencapai 6,7 juta ton.

"Bulog harus serap beras petani, bukan mendorong impor karena data Bapanas hingga November ini masih ada stok 6,7 juta ton," ujar Tauhid, Jumat, 18 November 2022.

Serapan beras, lanjut Tauhid perlu dilakukan mengingat saat ini serapan anggaran pemerintah secara keseluruhan terbilang rendah. Namun demikian, Tauhid bilang pemerintah juga harus membayar piutangnya ke Bulog untuk membeli dan menyerap beras petani.

"Mesti diingat juga bahwa dari data yang ada tidak ada rencana impor oleh Bapanas dalam prognosanya. Jadi sekali lagi serap beras petani daripada kita mendorong pemerintah untuk importasi," katanya.

Perlu diketahui, prognosa neraca pangan nasional untuk skala beras pada periode Januari-Oktober 2022 sebesar 29.020.644. Sedangkan untuk gabah kering giling (GKG) sebesar 50.375.827. Adapun untuk kebutuhan tahunan mencapai 29,5 juta ton dan kebutuhan bulanan 2,4 juta ton.

Tauhid menambahkan apabila impor tetap dlakukan maka penghargaan swasembada beras yang diberikan IRRI dan FAO pada presiden perlu dikembalikan. "Karena impor itu bertentangan dengan semangat presiden yang ingin menjaga ketahanan pangan melalui produksi dalam negeri," katanya.

Sebagai contoh di Provinsi Banten, Anggota Komisi IV DPR RI, Nur Aini memastikan produksi beras di sana melimpah. Masyarakat tidak perlu khawatir akan kebutuhan pangan selama tahun ini. Apalagi periode Maret-Oktober ini para petani juga tengah melakukan panen raya di sejumlah sentra.

"Untuk stok beras di Banten saya optimis melihat bahwa cadangan beras ditingkat petani maupun ditingkat pelaku usaha sangat cukup. Ini pertanda ketersediaan beras kita aman terkendali. Nanti kita akan menghadapi masa tanam juga Oktober-Maret yang akan menambah produksi padi sehingga sekali saya sampaikan tidak perlu kuatir untuk stok kedepannya," jelasnya.(*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat