androidvodic.com

91 Persen Kasus Tuberkulosis Merupakan Jenis Paru yang Berpotensi Menularkan pada Orang Sehat - News

Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto 

News, JAKARTA - Berdasarkan data dari Global TB Report 2021, Indonesia merupakan negara dengan prevalensi tuberkulosis (TBC) tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Cina.

"Data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2021, estimasi jumlah kasus TBC di Indonesia sebesar 824.000 kasus, namun hanya sekitar 54 persen dari target 85 persen yang berhasil ditemukan dan diobati," kata Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu saat saat menjalin kerjasama dengan Primaya Hospital Group untuk penanggulangan dan percepat eliminasi tuberkolosis di Jakata belum lama ini.

Baca juga: Mulai 1 Desember, Pemohon Visa ke Korea Selatan Wajib Lampirkan Hasil Pemeriksaan TBC dari RS

Disebutkan Maxi, sebanyak 91 persen kasus TBC di Indonesia adalah TBC paru yang berpotensi menularkan kepada orang yang sehat di sekitarnya.

Melihat fakta ini, penanggulangan TBC di Indonesia baru akan berhasil jika dikerjakan bersama oleh jajaran lintas sektor, pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan seluruh masyarakat, termasuk kalangan swasta dan pemerintah.

Peraturan Presiden No.67 tahun 2021 memberikan arahan tentang bagaimana dukungan seluruh masyarakat sangat penting, termasuk dukungan seluruh organisasi profesi, asosiasi fasyankes, komunitas, dan jajaran fasilitas kesehatan swasta.

"Dukungan ini perlu diperkuat agar saling bersinergi, salah satunya adalah melalui pendekatan Big Chain Hospitals Engagement yakni seluruh fasilitas kesehatan yang tergabung dalam jejaringnya dapat didorong agar menerapkan tatalaksana TBC sesuai standar yang berpusat pada pasien," kata Maxi Rein.

Leona A. Karnali, CEO Primaya Hospital mengatakan, penyakit tuberkulosis tidak memandang latar belakang dan sosial ekonomi.

Baca juga: Mulai 2023, Pemeriksaan TBC Ditargetkan 60 Ribu Per Bulan

"Beberapa rumah sakit kami berlokasi di provinsi dengan kasus tuberkulosis tertinggi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sampai bulan Oktober 2022 ini, kami telah memberikan pengobatan kepada 912 pasien dengan diagnosis tuberkulosis, baik paru, kelenjar dan organ lain," kata Leona.

"Sebagai komitmen kami dalam program TBC Nasional, kami mendedikasikan tenaga medis yang berada di rumah sakit, serta membangun sistem pelaporan yang terintegrasi dengan SIMRS.

Kami berharap public private partnership ini betul-betul memberikan manfaat untuk masyarakat Indonesia dan semakin memperkuat infrastruktur dan pelayanan kesehatan di Indonesia,” katanya.

Caption : Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu saat menjalin kerjasama dengan Primaya Hospital Group  yang diwakili CEO Leona A. Karnali   untuk penanggulangan dan percepat eliminasi tuberkulosis di Jakata belum lama ini.
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat