androidvodic.com

Pengamat Transportasi Minta Presiden Jokowi Turun Tangan Langsung Atasi Angkutan ODOL - News

News - Pengamat Transportasi sekaligus akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno menyoroti sikap pemerintah perihal permasalahan angkutan yang kelebihan muatan/over dimension and over load (ODOL).

Menurut Djoko, permasalahan angkutan ODOL ini masih pelik dan tidak kunjung terselesaikan hingga sekarang.

Padahal dampak yang ditimbulkan oleh kendaraan dengan muatan dan dimensi sangat luas.

Mulai dari kerusakan infrastruktur jalan, menimbulkan korban jika akibat kecelakaan hingga bisa mengurangi daya saing internasional.

Sehingga diperlukan sikap serius dari pemerintah untuk membuat kebijakan dari hulu hingga hilir mengatasi permasalahan angkutan ODOL ini.

"Di negeri kita jika akan merubahnya harus melalui tahapan dengan program yang komprehensif serta konsisten penerapanya."

"Diperlukan Instruksi Presiden untuk menuntaskannya, tidak cukup bisa diselesaikan di Kementerian Perhubungan apalagi cuma Ditjenhubdat," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya yang diterima News, Senin (19/12/2022).

Baca juga: Pemerintah Dinilai Belum Siap Terapkan Zero ODOL, Pengusaha Minta Ditunda Hingga 2025

Djoko kemudian menyinggung perihal angka kecelakaan akibat angkutan ODOL.

Berdasarkan data dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri tahun 2022, kendaraan ODOL menjadi penyebab 349 kecelakaan dalam kurun lima tahun terakhir.

Rinciannya, 107 kasus pada 2017; 82 kasus pada 2018; 90 kasus pada 2019; 20 kasus pada 2020; dan 50 kasus pada 2021.

Dari data ini, Djoko menilai masih rendahnya sensitifitas para pengusaha, baik pemilik barang, maupun pemilik truk terhadap keselamatan di jalan.

"Perlindungan keselamatan terhadap pengemudi dan keluarganya juga minim sekali. Jika terjadi kecelakaan lalu lintas, pengemudi dalam kondisi hidup dipastikan dijadikan tersangka.

Namun jika pengemudi meninggal, maka keluarganya yang akan merana, tidak ada jaminan dari pemilik truk maupun pemilik barang," imbuh Djoko.

Zero ODOL di tahun 2023

Djoko Setijowarno (53), pengamat transportasi dan Akademisi Jurusan Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Semarang.
Djoko Setijowarno (53), pengamat transportasi dan Akademisi Jurusan Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Semarang. (Kompas.com/Istimewa)

Baca juga: Bulan Depan Mulai Diterapkan Kebijakan Bebas Kendaraan ODOL, Pengusaha: Akan Chaos

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat