Menteri LHK: Tahun 2022 Penuh Keberanian, Tonggaknya Sudah Ditancapkan Menuju 2023 - News
News, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat tahun 2022 merupakan tahun refleksi puncak kepemimpinan simbolik internasional Presiden Joko Widodo.
Tahun 2022 merupakan tahun keberanian bagi Indonesia.
Keberanian yang luar biasa namun realistik juga terlihat dalam penetapan negative emission Indonesia dari sektor FoLU Tahun 2030.
Kebijakan ini diputuskan ketika Indonesia harus berada dalam posisi high ambition on climate action.
"Prinsip bapak Presiden bahwa less promise, high deliverables, konkrit dan nyata. Itulah kita sekarang di 2022. Tonggaknya sudah ditancapkan," demikian keterangan di atas disampaikan Menteri LHK Siti Nurbaya pada acara bertajuk "Catatan Akhir Tahun 2022 Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan", di Jakarta, Kamis (29/12/2022).
KLHK bersama semua pihak, termasuk para tokoh prominent, juga bekerja keras hingga bisa mencapai tingkat diplomasi sekarang.
Diplomasi internasional semakin baik, ditandai dengan interaksi bersama negara-negara sahabat yang penting. Juga kerja-kerja multilateral yang semakin baik dan kuat.
Menteri Siti menyampaikan highlight apa saja yang menjadi catatan penting di tahun 2022.
Capaian kinerja KLHK di Tahun 2022 di antaranya kebakaran hutan tidak ada yang signifikan muncul secara nasional karena dapat ditangani dengan baik.
Baca juga: KLHK Berjanji Akan Mengecek Deforestasi di Batangtoru Tapanuli Selatan
"Sejak tahun 2020, kita terus lakukan uji coba, setelah Bapak Presiden meminta dilakukan penyelesaian masalah karhutla secara permanen. Jadi pencegahannya dengan cara monitoring hotspot, kemudian operasi/patroli, Teknik Modifikasi Cuaca, penegakan hukum, tata kelola lansekap terutama gambut, dan lively hood. Jadi kesejahteraan masyarakatnya juga penting," katanya.
Menteri Siti mengungkapkan, laju deforestasi semakin menurun. Deforestasi menjadi bagian yang paling berat karena harus berinteraksi dengan berbagai pihak termasuk LSM internasional.
Selain itu, pihaknya juga harus menjelaskan sampai dengan metode apa yang dipakai, sehingga itu bisa dikatakan deforestasi.
"Istilahnya terang pada kamu, terang pada saya, begitu kira-kira. Ini juga tidak bisa memungkiri pentingnya diplomasi internasional," ujarnya.
Perspektif penting lainnya yaitu posisi Indonesia dimata internasional, yang pada tahun 2022 merupakan posisi puncak dengan gelaran G-20.
Terkini Lainnya
Kebijakan ini diputuskan ketika Indonesia harus berada dalam posisi high ambition on climate action.
BERITA REKOMENDASI
Lippo Cikarang Tunjuk Presiden Direktur Baru Lewat RUPST 2024
BERITA TERKINI
berita POPULER
KPU Tunggu Keppres Pemberhentian Hasyim Asy’ari yang Dipecat Karena Terjerat Kasus Asusila
Merasa Dizalimi atas Kasus Gratifikasi Kementan, SYL: Saya Berserah Diri kepada Allah
Tangis SYL Pecah Saat Bacakan Pembelaan: Istri Saya Ulang Tahun Hari Ini
Reaksi Kaesang usai Hasyim Asy'ari Dipecat dari Ketua KPU Gara-gara Asusila ke CAT
Bareskrim Sita Dokumen hingga Ponsel di Kasus Dugaan Korupsi Proyek PJUTS Kementerian ESDM