androidvodic.com

Gubernur Lemhannas Ungkap Kebiasaan Presiden yang Membuat Indonesia Jadi Titik Terang Ekonomi Dunia - News

Laporan Wartawan News, Gita Irawan

News, JAKARTA - Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto mengungkapkan satu kebiasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurutnya menjadi salah satu faktor Indonesia menjadi titik terang ekonomi dunia sebagaimana disebutkan oleh IMF.

Menurut Andi, kebiasaan tersebut adalah mengendalikan inflasi.

Indonesia, kata Andi, oleh IMF disebut sebagai titik terang ekonomi dunia karena Indonesia bisa mengendalikan inflasinya atau mengendalikan harga.

Baca juga: Gubernur Lemhanas: Angkatan Keempat TNI Bidang Siber Sedang Berevolusi

Dalam pengamatannya, Indonesia mungkin memiliki satu-satunya presiden di dunia yang terus menerus mengecek harga. 

Sejak menjadi walikota dan gubernur, Presiden Jokowi sadar betul pentingnya kendali harga dan kendali inflasi.

Sehingga, kata dia, ketika sudah menjadi presiden sekalipun apabila melakukan kunjungan ke daerah ia akan selalu ke pasar untuk memeriksa harga. 

Presiden, kata dia, juga akan langsung tahu ketika harga pasar dalam kondisi normal atau tidak. 

Baca juga: Gubernur Lemhannas: Idealnya Pergantian KSAD dan Panglima TNI 3 Bulan Sebelum Kampanye Pemilu 

Begitu harga di pasar tidak normal, kata dia, maka Presiden Jokowi akan menggelar rapat terbatas. 

Presiden Jokowi, kata dia, juga memiliki koordinasi yang baik dengan sejumlah lembaga di antaranya Bank Indonesia untuk menentukan bagaimana kebijakan pasar, kebijakan ekonomi fiskal, dan kebijakan ekonomi moneter untuk menjaga inflasi mengendalikan harga.

Hal tersebut disampaikannya saat kegiatan Forum Komunikasi Gubernur Lemhannas RI bersama Pemimpin Redaksi Media Massa dengan tema Mitigasi Risiko Krisis 2023 di kantor Lemhannas RI Jakarta pada Rabu (22/2/2023).

"Kalau saya melihat mungkin kita satu-satunya negara di dunia yang presidennya setiap saat secara operasional betul-betul berusaha mengendalikan harga," kata Andi.

"Itu makanya Indonesia menjadi bright spot. Harga terkendali, inflasi terkendali dengan suku bunga yang juga memang naik beberapa kali tapi tidak tinggi-tinggi amat," sambung dia.

Saat ini, kata Andi, Indonesia tidak memiliki masalah terkait beban pembayaran utang sampai kira-kira tiga tahun ke depan.

Selain itu, kata dia, cadangan devisa Indonesia justru meningkat karena harga komoditas kita baik. 

"Batubara, sawit, nikel, baik. Sehingga ekspor meningkat signifikan, sedangkan impor belum terlalu meningkat tajam," kata dia.

Baca juga: Presiden Minta Kepala Daerah Turun ke Lapangan Cek Harga Komoditas di Pasar

Sementara itu, kata Andi, pihaknya juga telah melakukan kajian terkait proyeksi ekonomi di dunia.

Untuk itu, kata dia, pihaknya banyak berbicara dengan beberapa lembaga terkait di antaranya IMF.

"Kira-kira kalau proyeksinya 2023, (ekonomi) diramalkan akan lebih rendah dari 2022 tapi tidak ambruk. Akan lebih turun tapi tidak ambruk. Tidak disaster (bencana) ekonominya," kata Andi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat