androidvodic.com

Kematian Bripka Arfan Saragih Dinilai Janggal, Polisi Tak Temukan Jejak Digital Pembelian Sianida - News

News - Pihak Kepolisian mengungkapkan tidak menemukan adanya jejak pembelian sianida terkait kematian Bripka Arfan Saragih (Bripka AS).

Kasubdit Biologi Kimia Labfor Polda Sumut, AKBP Hendri Ginting mengatakan dalam penyelidikan jejak digital hanya ditemukan riwayat pencarian di internet mengenai efek dari sianida.

"Pada pukul 10.13 WIB itu ditemukan pada riwayat pencarian di internet mengenai berapa lama sianida dapat membunuh manusia," ungkap Hendri, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (27/3/2023).

Hendri menuturkan bahwa ada kemungkinan Bripka Arfan mencari tahu mengenai efek dari sianida tersebut.

Kepolisian pun juga menemukan adanya pencarian mengenai racun tikus dan potas.

"Ada juga dicari racun tikus dan potas," ujar Hendri.

Baca juga: 2 Kasus Polisi Meninggal Disorot: Bripka AS Diduga Minum Sianida, Mayat Briptu RF di Mobil Dinas

Sementara dalam penyelidikan jejak digital tersebut pihak kepolisian tidak menemukan adanya pembelian sianida.

Diketahui Bripka AS ditemukan meninggal dunia pada 23 Januari 2023 lalu, disebut-sebut lantaran meminum racun sianida.

keluarga korban pun merasa curiga, diduga kematian Bripka AS bukan karena racun, bahkan keluarga korban curiga karena dibunuh.

Bripka AS juga sempat dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan, sebelum ditemukan meninggal.

keluarga korban pun merasa curiga, diduga kematian Bripka AS bukan karena racun, bahkan keluarga korban curiga karena dibunuh.

Bripka AS juga sempat dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan, sebelum ditemukan meninggal.

Pihak kuasa hukum keluarga pun mengungkapkan adanya dugaan yang janggal terkait kematian Bripka Arfan Saragih.

Fridolin Siahaan selaku kuasa hukum keluarga mengatakan bahwa Bripka AS diduga dijadikan tumbal untuk menutup kasus penggelapan pajak di Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat