androidvodic.com

Ekspedisi Jala Citra 3 Flores Siap Gali Potensi Bawah Laut Banda Neira dan Pulau Satonda - News

Laporan Reporter News, Naufal Lanten

News, JAKARTA - TNI AL menggelar Ekspedisi Jala Citra Etape 3 pada tahun 2023 di laut Flores yang keberangkatannya dilepas oleh Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta Utara, Rabu (29/3/2023).

Ekspedisi yang merupakan kegiatan penelitian kelautan ini mengusung tema “Ungkap Fitur Lantai Samudera Serta Karakteristik Kolom Air Laut Flores Guna Keselamatan Pelayaran, Pertahanan dan Pembangunan Kelautan Berkelanjutan”.

Kegiatan Ekspedisi ini merupakan rangkaian peringatan Hari Hidrografi Dunia 2023 dengan tema “Hydrography – underpinning the digital twin of the ocean”.

Ini merupakan sebuah kolaborasi antara bidang Hidrografi dengan Oseanografi, dengan tujuan dapat mendukung pemodelan oseanografi untuk mendekati kondisi yang sebenarnya terhadap hasil pengamatan maupun pemodelan yang dilaksanakan.

“Sehingga dapat menjadikan data digital berkualitas tinggi agar dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan strategis bagi pengguna data,” kata Laksamana Madya TNI Nurhidayat di sesi konferensi pers.

Ia menjelaskan tujian Ekspedisi Jala Citra 2023 di Flores ini adalah untuk memperkaya khazanah pengetahuan tentang kondisi Perairan Laut Flores dari bidang Hidrografi dan Oseanografi.

Ekspedisi ini diyakini bermanfaat untuk bidang keilmuan lainnya dan dapat mendukung keselamatan pelayaran, perlindungan lingkungan laut, mitigasi bencana dan kepentingan maritim lainnya.

Baca juga: LiteROCKtion Brothersipx Ekspedisi Teluk Hantu & Charity

Danpushidrosal menambahkan posisi dan kondisi geografis Indonesia mengakibatkan banyaknya fenomena kelautan yang menarik untuk diteliti, baik oleh peneliti asing maupun dalam negeri.

“Kebutuhan data oleh berbagai pihak tidak dapat dibendung, kemandirian bangsa diuji melalui proses pengumpulan, penyediaan, penelitian dan pemanfaatan data serta informasi kelautan, untuk tujuan pembangunan nasional yang harus selaras dengan kepentingan nasional,” tuturnya.

Baca juga: Cerita Penaklukan Puncak Mera Peak oleh Tim Ekspedisi Himalaya PPA: Suhu Tembus -15 Derajat

Pada kesempatan yang sama, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Mochammad Firman Hidayat mengatakan Ekspedisi Jala Citra ini merupakan ekspedisi penting dan akan jadi prioritas maritim kedepan.

Ini mengingat lebih dari 70 persen wilayah Indonesia adalah laut. Tak hanya itu, Indonesia pun memiliki garis pantai terpanjang.

Namun dari luasnya laut Indonesia, potensi laut yang dimanfaatkan masih relatif terbatas.

“Kalau di darat kita punya nikel, batu bara, harusnya kita punya potensi yang sama di bawah laut. Banyak sekali potensi yang belum kita gali. Melalui ekspedisi jala citra jita bisa mendapat lebih banyak lagi,” katanya.

Baca juga: FOTO Kapal Titanic Terbaru Dirilis, Tim Ekspedisi: Saya Tak Pernah Melihat Tingkat Detail Ini

Ia menambahkan bahwa dengan ekspedisi ini diharapkan dapat membantu mengantisipasi potensi bencana alam seperti tsunami.

“Potensinya akan besar, dan akan mendukung rencana pembangunan jangka panjang yang akan fokus visi poros maritim dunia,” tutur Nurhidayat.

Akspedisi akan berlangsung selama 60 hari, dengan fokus penelitian bidang hidrografi, geofisika, oseanografi serta meteorologi.

Para peneliti akan melakukan ekspedisi ini di dua titik, yakni Pulau Satonda dan Banda Neira. Sebab, lanjut Nurhidayat, di sana terdapat kaldera.

Pada pelayaran tersebut, tim ekspedisi berangkat dengan menggunakan alutsista KRI Spica-934 di bawah komando Komandan KRI Spica-934 Letkol Laut (P) Deirus Rizki Khair, selaku komandan satgas, yang merupakan lulusan Akademi TNI Angkatan Laut angkatan 48 tahun 2002.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat