androidvodic.com

Kemenag Ajak Umat Islam Banyak Zikir, Sedekah dan Lakukan Shalat saat Gerhana Matahari, Ini Caranya - News

NewsGerhana Matahari Hibrida diperkirakan terjadi pada Kamis, 20 April 2023.

Hal ini diungkapkan alngsung oleh Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin melalui keterangannya di laman resmi kemenag.go.id.

“Insya Allah, pada 20 April 2023, bertepatan 29 Ramadan 1444 H, akan terjadi Gerhana Matahari Hibrida di seluruh wilayah Indonesia,” terang Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Kamarudin Amin menambahkan, Gerhana Matahari Hibrida ini terjadi paling awal di Jawa Barat pada pukul 09.26 WIB.

Sedangkan, waktu paling akhir terjadi di Papua pada pukul 15.30 WIT.

Saat Gerhana Matahari terjadi, umat Islam diimbau untuk melalukan shalat gerhana atau shalat khusuf sesuai dengan tuntunan Syariah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Tak hanya itu, Kamarudin Amin juga mengatakan agar umat Islam memperbanyak melakukan amalam saleh seperti berzikir, sedekat, istigfar dan amalam lainnya di waktu-waktu itu.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk bertakbir, memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," sambungnya.

Sebelmnya, diinformasikan bahwa Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris.

Gerhana Matahari Hibrida terdiri atas dua tipe gerhana yakni Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.

Di tempat-tempat tertentu, piringan bulan teramati dari bumi lebih kecil dari piringan matahari.

Hal ini membuat matahari tampak berbentuk seperti cincin.

Jika dilihat, tampilan Gerhana Matahri Hibrida yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

Namun, di tempat lainnya, penampakan Gerhana Matahari Hibrida ini bisa saja berbeda.

Di tempat lainnya, penampakannya yakni piringan bulan teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.

Sehingga, matahari seakan-akan tertutupi bulan.

Tata cara shalat Gerhana Matahari

Bagi Anda yang ingin melakukan shalat Gerhana Matahari, Anda bisa mengikuti berbagai langkah-langkah berikut yang dilansir dari laman kemenag.go.id:

  • Adapun tatacara Salat Gerhana Bulan adalah sebagai berikut:
     Berniat di dalam hati;
  • Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;
  • Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:  “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
  • Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;
  • Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;
  • Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
  • Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;
  • Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
  • Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
  • Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
  • Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.

(News/Linda)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat