androidvodic.com

Soal Harta Kekayaan yang Dipamerkan Sipir Dhawang, Ini Hasil Pemeriksaan Kanwil Kemenkumham Lampung - News

News, LAMPUNG - Kakanwil Kemenkumham Lampung, Sorta Delima Lumban Tobing menyatakan sudah melakukan pemeriksaan terhadap Dhawang Delvie, seorang sipir Lapas Rajabasa yang viral di media sosial karena melakukan flexing kekayaannya.

Kakanwil Kemenkumham Lampung menyatakan setelah ramai diberitakan, sipir atas nama Dhawang sudah ditarik ke kanwil Kemenkumham Lampung untuk menjalani pemeriksaan dan pembinaan.

“Sudah kita tarik ke Kanwil Kemenkumham Lampung untuk menjalani pemeriksaan, namun hingga saat ini belum diputuskan jenis hukuman disiplin seperti apa yang akan dijatuhkan kepada yang bersangkutan, mengingat hasil pemeriksaan lanjutan dari Tim inspektorat belum selesai,” ungkap Sorta Lumban Tobing kepada wartawan, Rabu (26/4/2023).

“Dari pemeriksaan awal, kami dapati fakta-fakta bahwa sebenar kekayaan yang dipamerkan saudara Dhawang tak semunya milik pribadinya, seperti moge yang diposting tahun 2020, sebenarnya yang bersangkutan hanya menumpang foto untuk bergaya di atas moge dan bukan barang miliknya,” katanya.

Baca juga: Sosok Sipir Lapas Rajabasa Lampung yang Pamer Harta, Viral di Medsos, Kini Dapat Sanksi dari Atasan

Dikatakan, terkait postingan kolam renang memang diakui yang bersangkutan berada di rumah pribadinya yang dibeli tahun 2020 seharga 200 juta.

Dia menyebutkan rumah tersebut dibelinya dengan dana yang sebagian besar berasal dari bantuan mertuanya sebagai pengusaha.

“Iya, itu rumah Dhawang, tapi itu dibeli dari bantuan mertuanya yang merupakan pengusaha,” tutur Sorta.

Sorta juga menjelaskan bahwa rumah sakit yang ramai diberitakan di medsos sebenarnya adalah klinik bersalin milik mertuanya di daerah Lampung Selatan yang sudah berdiri sejak tahun 2009 dan bukan merupakan miliknya.

Baca juga: Gaji Rp 5 Juta, Sipir Lapas Rajabasa Lampung Umroh Naik Business Class dan Bangun Rumah Sakit

”Demikian keterangan yang bersangkutan dalam pemeriksaan Tim yang dipimpin oleh Kadivpas Farid Junaedi,” ujar Sorta.

Kakanwil Kemenkumham Lampung ini juga menjelaskan bahwa Dhawang merupakan pegawai golongan IIIA dengan masa kerja 13 tahun dan memiliki gaji sekitar 8 jutaan perbulan.

Dia juga tercatat memiliki usaha pemeliharaan burung khusus untuk mengikuti kontes tingkat daerah maupun tingkat nasional.

Sementara istrinya berprofesi sebagai bidan (ASN di puskesmas) dan punya pekerjaan sampingan membantu layanan kesehatan di klinik bersalin milik orang tuanya.

Terkait isu soal ada bisnis catering yang dijalankan Dhawang di dalam lapas, Sorta dengan tegas membantahnya.

“Di lapas Rajabasa memang ada kantin yang dikelola oleh koperasi Lapas Rajabasa. Kantin itu menyediakan barang kebutuhan sehari-hari (klontong) dan makanan jadi untuk pegawai dan narapidana,” jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat