androidvodic.com

Golkar Dorong Kemajuan Teknologi dan Informasi untuk Perkuat Toleransi - News

News, JAKARTA - Kepala Balitbang Partai Golkar, Jerry Sambuaga mengatakan bahwa perkembangan teknologi dan informasi komunikasi (TIK) harus memberikan dampak positif bagi persatuan dan kesatuan negara. Menurutnya, perkembangan teknologi memperkuat toleransi di tengah masyarakat.

"Teknologi informatika dan komunikasi bagaimana itu menjadi salah satu instrumen untuk memperkuat dan juga memastikan bahwa yang namanya muralitas atau pularisme dan juga toleransi itu harus juga menjadi bagian dari konsep yang memang harus kita sepakati bersama," kata Jerry, saat diskusi di DPP Partai Golkar, Jakarta pada Senin (29/5/2023).

Baca juga: Ingin Belajar Bangkit Seperti Golkar, Pemuda UMNO Malaysia Kunjungi AMPI

Seperti diketahui, Balitbang Partai Golkar menggelar diskusi bertajuk Peran Teknologi, Informasi dan Komunikasi Memperkuat Toleransi dan Persatuan Dalam Pluralisme NKRI.

Diskusi yang dbuka oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurul Arifin ini dihadiri oleh Cendikiawan Muslim, Prof Din Syamsuddin, Dewan Kehormatan Partai Golkar, Ilham Habibie, Kepala Balitbang DPP Partai Golkar, Jerry Sambuaga, Anggota Komisi 1 DPR Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono, Dekan Fisip Unas, Dr Erna Ermawati, dan perwakilan dari Lemhannas RI.

Jerry yang juga Wakil Menteri Perdagangan itu menilai keberadaan TIK adalah keniscayaan meski banyak juga dampak negatifnya. “Oleh karena itu kita harus pandai memilah dan memilih informasi agar tidak tergiring berita bohong yang muncul,” ujarnya.

Baca juga: Wacana Duet Golkar-PAN Buka Peluang Airlangga Hartarto Jadi Calon Presiden di Pilpres 2024

Pada kesempatan itu, Jerry juga menegaskan, sikap keterbukaan dan menerima perbedaan di Indonesia harus ditanamkan sejak usia dini. Sebab, Indonesia adalah bangsa yang majemuk.

"Inklusifitas itu penting. Inklusifitas itu lahir dari apa yang kita lakukan, harus dimulai dari usia dini," katanya. 

Oleh karena itu, Jerry menyebut kurang sepakat jika pendidikan yang mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak radikalisme dimulai dari kampus. Dia menganggap, pendidikan tentang memaklumi perbedaan harus dimulai di tingkat Taman Kanak-kanak (TK).

"Kita bicara deradikalisasi dari kampus, kalau menurut saya enggak dari kampus. Mungkin dari TK, nggak usah belajar soal teks book tapi belajar dari yang kita lakukan," ujarnya.

"Jangan hanya kita berkumpul dengan komunitas yang sama. Pemantapan nilai itu lebih kuat dari pada dengan buku," sambungnya.

Jika penanaman sikap toleran dimulai sejak dini, kata Jerry, ketika dewasa seseorang dalam memfilter hal hal yang ketemu di google atau internet itu lebih mudah.

Di sisi lain, ia juga mendorong adanya kebijakan di bidang pendidikan terkait pemahaman toleransi. Dasar hukum yang dimasukkan dalam kurikulum dapat memperkuat pemahaman toleransi yang diberikan lewat kegiatan pembelajaran sehari-hari. "Jadi bagaimana kita dari sisi perlakuan, tapi dari sisi hukum juga ada kebijakannya," imbuh Jerry.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat