androidvodic.com

DPR Nilai Kemenhan Sudah Pertimbangkan Azas Manfaat dari Pembelian Pesawat Tempur Asal Qatar - News

News, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrick Paulus menyikapi soal pembelian 12 pesawat jet Mirage 2000-5 bekas dari Qatar oleh Kementerian Pertahanan RI (Kemenhan).

Lodewijk meyakini, pembelian pesawat jet tempur itu sudah dalam kajian Kemenhan termasuk soal kebutuhan negara atas alutsista tersebut.

"Pasti kementerian pertahanan melakukan itu pasti satu sudah membuat kajian, kedua melihat katakan dari azas manfaat kemudian apakah ada sesuatu yang ditunggu gitu loh," kata Lodewijk kepada awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Lodewijk juga turut menyoroti terkait pernyataan Menhan Prabowo Subianto yang memberikan alasan pembelian 12 jet tempur tersebut.

Dalam alasannya, Prabowo menyatakan, pesawat jet yang dimiliki Indonesia saat ini sudah berumur.

Sehingga, dinilai perlu untuk dilakukan pembaharuan unit pesawat jet.

"Kalau umpama kalau yang itu ada terus bagaimana? Yang ada sekarang dengan katakan dia (Menhan) sudah katakan sudah uzur sudah out off dead tentu nya ada pertimbangan dari kemenhan," tukas dia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto meyakini pembelian 12 pesawat jet Mirage 2000-5 bekas dari Qatar mampu manangkal penurunan kekuatan pertahanan RI. Sebab, sudah banyak jet tempur Indonesia yang sudah tua.

Prabowo menuturkan bahwa Indonesia harus tetap membangun kekuatan pertahanan untuk menangkal masalah banyaknya jet tempur RI yang sudah masuk habis masa pakai atau pensiun. 

"Ya jadi sebagaimana diketahui kita harus bangun kekuatan pertahanan kita, diterent kita, kekuatan penangkal, dan saat ini banyak sekali pesawat kita yang sudah tua dan harus kita refurbished. Kita sedang perbaiki," kata Prabowo di Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023). 

Prabowo menuturkan pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar dinilai paling relevan. Sebab, pengadaan pesawat baru justru membutuhkan waktu pengiriman yang cukup lama.

Misalnya, kata dia, pengadaan pesawat Dassault Rafale dan F-15 Super Eagle sebanyak tiga unit baru yang baru akan datang tiga tahun mendatang atau Januari 2026.

"Kita akan beli pesawat-pesawat yang baru, modern, sudah kita kontrak, sudah kita pesen Rafale dari Perancis. Tapi kita tanda tangan baru berapa minggu yang lalu, beberapa bulan (yang lalu), datangnya nanti yang pertama itu 3 tahun lagi, paling cepat," ucapnya. 

"Nah dengan gitu kita lihat yang mana, kita lihat yang potensial adalah Mirage 2000-5," sambungnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat