androidvodic.com

8 Seniman Indonesia dan Korea Selatan Tampilkan Dunia Ketiga Lewat Pameran Seni Antariksa Yogyakarta - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

News, JAKARTA - Delapan seniman media dari Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) akan menampilkan dunia ketiga lewat pameran seni antariksa bertema 'Cosmos Chronology' atau Kronologi Kosmos.

Pameran ini akan berlangsung pada 14 Juli hingga 23 Juli 2023 di Institut Français Indonesia (Lembaga Indonesia Perancis) Yogyakarta, sebagai bagian dari Indonesia UFO Festival 2023.

Choi Hyun Soo, direktur Korea Foundation Jakarta, menyatakan pameran Seni Antariksa ‘Cosmos Chronology’ menggabungkan seni dan sains dengan memukau sehingga mencerahkan pemahaman akan semesta.

"Ini sejalan dengan perayaan 50 tahun ikatan diplomatik antara Korea-Indonesia, pameran ini menandakan momen istimewa bagi kedua negara untuk mempererat persahabatan dan menjelajahi peluang baru bersama,” ujar Choi saat dikonfirmasi, Senin (10/7/2023).

Dalam pameran ini, akan disuguhkan karya dari delapan seniman media Korea dan Indonesia lewat instalasi seni media yang mencakup seni neurosains (ilmu saraf), fotografi, video, animasi metaverse, serta performans yang menggugah nalar.

Baca juga: Sebuah Robot Berdiri di Podium sebagai Konduktor Orkestra di Korea Selatan

Pada bagian "Mars Mission" (Misi Mars) audiens dapat melihat hasil lokakarya daring yang menyuguhkan rancangan konsep inovatif mengenai alat dan modul yang memungkinkan kehidupan berkelanjutan di planet merah tersebut.

Dari Kontes Menggambar Ilmuwan Masa Depan tahun 2023 di Korea dan lokakarya anak di Indonesia UFO Festival, mereka telah membayangkan kemungkinan “membangun rumah di luar angkasa” dalam karya-karya mereka.

“Melalui ‘Cosmos Chronology’, kami berusaha melampaui batasan tradisional dari seni dan sains, dan menciptakan gerakan budaya baru," kata Jeong Ok Jeon, Direktur ARCOLABS Director dan kurator pameran ini.

Baca juga: Kepala BP2MI Minta PMI Disiplin, Tabung Uang Hasil Kerja di Korea Selatan untuk Modal Usaha 

Jeong mengatakan ‘Cosmos Chronology’ mengajak publik untuk melampaui batasan seni dan sains konvensional, dengan
meleburkan keduanya ke dalam gerakan kebudayaan baru yang disebut sebagai budaya ketiga.

Kosmos, jagat tak berbatas yang memikat imajinasi manusia, menjadi ‘pusat orbit’ yang menyuguhkan kesempatan unik bagi publik untuk menjelajahi misteri dan keajaiban semesta melalui berbagai bentuk seni dan pengalaman interaktif.

"Kami mengundang audiens untuk merenungkan misteri dan kemungkinan tak terbatas dari kosmos. Semoga hal ini dapat menginspirasi mereka untuk memperluas wawasan dan mensyukuri keajaiban alam semesta,” tutupnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat