androidvodic.com

Kemenko PMK: Penurunan Angka Kemiskinan Ekstrem Harus Direfleksikan Lagi agar Target 2024 Tercapai - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

News, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengatakan, penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir harus direfleksikan kembali.

Menko PMK Muhadjir Effendy melalui Sekretaris Menko PMK (Sesmenko) Andie Megantara menjelaskan, hal ini supaya dapat menjadi pemicu dalam proses kebijakan untuk menghapus kemiskinan ekstrim di tahun 2024 mendatang.

Ajakan refleksi ini dilontarkan Andie saat mewakilkan Muhadjir Effendy menjadi keynote speaker di Forum Konsolidasi Nasional Pelaksanaan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2023-2024 yang berlangsung daring, Senin (24/7/2023).

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Andie, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menurun dari 2,04 persen pada Maret 2022 menjadi 1,74 persen pada September 2022. Pun jumlah provinsi yang berhasil mencapai angka mendekati nol persen kemiskinan ekstrem bertambah menjadi 6 dari 13 provinsi.

"Sementara bank dunia mengukur pada Maret 2022 Indonesia sudah pada posisi 1,5 persen," kata Andie.

Berdasarkan hasil tersebut, pihaknya berharap dapat menjadi pemicu dan semangat untuk terus memastikan efektivitas kebijakan penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Hasil yang baik tersebut tentunya menjadi pemicu semangat kita untuk terus memastikan efektivitas kebijakan maupun program kerja pada sisa waktu yang kurang satu tahun dari penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2024," tuturnya.

Baca juga: Persentase Kian Menurun, Kemenko PMK Yakin Hapus Kemiskinan Ekstrem di Tahun 2024

Sebagai informasi, masih berdasarkan data BPS pada 17 Juli 2023 atas Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023, angka kemiskinan nasional ialah 9,34 persen.

Angka tersebut turun 0,21 persen dibandingkan September 2022.

Sementara itu masih dari periode yang sama, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 25,9 juta jiwa atau turun 0,46 juta jiwa.

Sedangkan persentase penduduk miskin pedesaan ialah sebesar 12,2 persen atau turun sebanyak 0,4 persen, juga untuk periode yang sama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat