androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Igman Ibrahim

News, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menceritakan awal mula produksi kendaraan jeep buatan Indonesia. Lalu, Jeep itu pun dinamakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'maung'.

Prabowo bercerita pembuatan jeep Maung tersebut bermula dari kegelisahannya lantaran Indonesia tidak memiliki brand mobil buatan asli Indonesia.

Baca juga: Prabowo Jawab Kritik Hasto soal Food Estate Bagian Kejahatan Lingkungan: Ah yang Bener?

Padahal, Indonesia membeli satu juta mobil setiap tahunnya.

"Kita belum punya brand mobil buatan Indonesia. Padahal kita beli satu juta mobil tiap tahun, satu juta mobil tiap tahun," kata Prabowo dalam Seminar Ekonomi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia di Balroom Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/8/2024).

Secara teori, Prabowo mengakui produksi massal mobil buatan Indonesia dinilai akan sulit.

Sebab, produksi mobil Indonesia berkisar 60.000 USD per satu unit, sedangkan negara lain bisa memakai anggara 12.000 USD per unit.

"Karena mereka sudah punya industri, mesin industri dan sebagainya. Sekarang keputusan kita, sebagai pengambil keputusan, apakah kita akan serahkan pasar Indonesia kepada semua produk asing, atau kita ambil kebijakan," jelasnya.

"Kalau menurut saya, kalau perlu sekarang kita produksi lebih mahal tapi buatan Indonesia, didesain oleh anak Indonesia, pabriknya di Indonesia pekerjaannya di Indonesia," sambungnya.

Itulah sebabnya Prabowo mengagas produksi jeep buatan Indonesia.

Baca juga: Ikut Business Matching Produk Dalam Negeri, Kendaraan Taktis Canggih Jadi Sorotan

Kendaraan taktis itu pun sudah diujicobakan eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Bahkan, Prabowo bilang nama jeep buatan RI itu diberikan oleh Presiden Jokowi secara langsung.

Bagi Jokowi, nama Maung merupakan nama yang tepat untuk kendaraan buatan Indonesia.

"Kita produksi jeep buatan Indonesia. Beliau (Jokowi) yang beri nama Maung, saya kasih 5 nama ke beliau ada nama kudanya Pangeran Diponegoro, Gentayung. Dia bilang, Menhan kalau beri nama branding yang biasa aja. Sederhana saja, lebih singkat tapi kuat. Siapa? Akhirnya Maung. Singkat," tandasnya.