androidvodic.com

Menlu RI Prihatin Intoleransi Beragama di Dunia Meningkat Atas Dasar Kebebasan Berekspresi - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

News, JAKARTA -  Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi menyampaikan keprihatinan karena meningkatnya intoleransi beragama atas dasar kebebasan berekspresi.

Retno mengatakan banyak masyarakat didiskriminasi karena agamanya, serta simbol dan situs keagamaan dinodai.

Padahal menurutnya toleransi beragama merupakan nilai inti masyarakat dunia.

"Pembakaran Alquran di Swedia hanyalah salah satu contohnya," kata Retno pada acara Jakarta Plurilateral Dialogue (JPD) 2023 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (29/8/2023). 

Retno mengatakan penting bagi semua pihak untuk mengatasi tren yang mengkhawatirkan tersebut untuk menghindari sesuatu yang lebih besar yang memicu kebencian dan kekerasan yang dapat membahayakan perdamaian dan stabilitas.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi Sebut 4 Ruh Keketuaan Indonesia di ASEAN

Ia juga mendorong komitmen semua negara dalam resolusi 16/18 Dewan HAM PBB untuk menumbuhkan toleransi beragama, perdamaian, dan rasa hormat.

"Kebebasan berekspresi bukan berarti kebebasan untuk mendiskriminasi dan menyakiti orang lain. Oleh karena itu, kebebasan berekspresi tidak dapat dipromosikan dengan mengorbankan kebebasan dari diskriminasi," ujarnya. 

Ia juga mendorong adanya penetapan kerangka hukum yang jelas terhadap diskriminasi berdasarkan agama, serta mendorong upaya inovatif untuk memerangi intoleransi.

Menlu Ri juga menyinggung teknologi yang saat ini semakin banyak digunakan untuk menyebarkan disinformasi, memicu kebencian dan kekerasan, berdasarkan agama atau kepercayaan.

"Tugas kita saat ini adalah menjadikan teknologi sebagai sekutu kita untuk menumbuhkan saling pengertian dan rasa hormat, menyebarkan nilai toleransi, dan mengarusutamakan komitmen Resolusi 16/18," tutupnya. 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat