androidvodic.com

Jokowi Ingin Indonesia Berperan Mendorong ASEAN Menjadi Organisasi Terpandang di Dunia - News

News, JAKARTA - Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar menyampaikan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan ASEAN sebagai regional yang diakui keberadaannya di dunia. 

Hal itu disampaikan saat Bily Mambrasar diundang menjadi pembicara dalam salah satu acara diskusi panel yang merupakan bagian dari KTT ASEAN ke-43 yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia pada tanggal 5-7 September 2023.

Dalam acara ASEAN Future Business Forum: Shared Future, Shared Responsibilities yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Billy juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo juga mendorong Indonesia agar memainkan peran penting dalam mewujudkan kerja sama berbagai negara dalam tatanan dunia internasional.

Hal tersebut salah satunya adalah dengan menjadi tuan rumah KTT ASEAN tahun ini.

Billy Mambrasar (Stafsus Presiden RI & pendiri Yayasan Kitong Bisa) berbagi pengalaman mendukung Pemerintah Pusat dan daerah di bidang pendidikan saat acara  acara Kemitraan untuk Pembelajaran dengan tema Bahu Membahu Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa di Jakarta, Selesa (29/8/2023).
Billy Mambrasar (Stafsus Presiden RI & pendiri Yayasan Kitong Bisa) berbagi pengalaman mendukung Pemerintah Pusat dan daerah di bidang pendidikan saat acara  acara Kemitraan untuk Pembelajaran dengan tema Bahu Membahu Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa di Jakarta, Selesa (29/8/2023). (istimewa)

Putra Papua pertama yang menjadi lulusan Harvard ini memaparkan tiga tantangan utama yang menghadang ASEAN untuk menjadi organisasi yang dipandang dengan hormat oleh negara-negara lain di seluruh dunia. 

"Tiga hal yang menurut saya menjadi tantangan terbesar ASEAN saat ini adalah Ketimpangan Ekonomi antar negara di ASEAN. Sebagai contoh, mari kita lihat Singapura dengan negara lain di ASEAN dimana berdasarkan data Bank Dunia, pada tahun 2022, GDP per kapita Singapore mencapai angka 82 Ribu, sementara Laos, Kamboja dan Myanmar berkisar dibawah 2 ribu," katanya.

"Begitu pula ketimpangan dalam aspek pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi kunci pembangunan regional. Di Singapura, angka IPM mencapai 0,9, sementara angka di negara-negara ASEAN lain seperti Laos hanyalah mencapai 0,5 saja," tutur Billy yang juga merupakan Duta SDGs Indonesia.

Menurutnya, apabila ketimpangan tersebut terjadi, maka negara-negara di ASEAN akan terus menghadapi isu yang sama, yaitu, besarnya gap kemajuan negara satu dengan yang lainnya.

Bicara soal SDM, ketimpangan pembangunan SDM juga akan berdampak serius bagi Indonesia sendiri, di mana mimpi besar bonus dempgrafi dalam gambaran Indonesia EMAs sebaliknya malah akan menjadi liabilitas atau beban.

"Masalah lain yang masih menjadi penghambat kemajuan ASEAN menuju organisasi multilateral terpandang di dunia adalah permasalahan lingkungan, di mana tanpa arahan perlindungan lingkungan bersama, maka pertumbuhan populasi dan konsumsi di ASEAN akan menyebabkan kerusakan lingkungan tidak terkendali seperti kerusakan hutan, polusi udara dan pencemaran laut," ucapnya.

Staf Khusus Jokowi ini menyampaikan bahwa kekuatan ASEAN sebagai sebuah organisasi juga harus diperbaiki secar institusi. Dalam paparannya, Billy menyampaikan bahwa Presiden Jokowi berharap agar ASEAN dapat memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antar pemimpin muda di negara-negara ini yang kemudian menghasilkan kolaborasi pembangunan bersama. Presiden Jokowi juga bersedia agar Indonesia menjadi tempat untuk acara-acara kepemudaan tersebut dilakukan.

Menurut Billy Mambrasar, beberapa arahan kebijakan luar negeri Presiden Jokowi, khususnya untuk regional Asia Tenggara, adalah menjadi integrator dan fasilitator kolaborasi antar negara. Salah satunya adalah dengan pembangunan Ibukota Negara yang terletak di Kalimantan.

Lokasi IKN ini berada tepat di tengah-tengah Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam, dan Filipina berbatasan dengan laut china selatan, menjadikanny tempat efektif untuk para negara anggota ASEAN tersebut melakukan diskusi dan berkolaborasi menyelesaikan permasalahan bersama.

Baca juga: Billy Mambrasar: Pemuda Indonesia Khususnya Papua Harus Jadi Generasi yang Cerdas Teknologi Digital

Dalam 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi, Indonesia telah berhasil menunjukkan taringnya, menjadi tuan rumah untuk gelaran acara internasional, di antaranya, ASIAN Games 2018, KTT G20 2022, serta KTT ASEAN 2023. Bukan hanya itu saja, Indonesia juga didapuk menjadi tuan rumah World Beach Day 2023 yang diselenggarakan di Bal, Agustus lalu, FIFA World Cup U-20 (terlepas kemelut yang sempat teradi), FIM Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 di Mandalika, dan masih banyak lagi.

Adapun KTT ASEAN merupakan pertemuan puncak antara pemimpin negara anggota ASEAN yang dilakukan setiap tahun. Pada acara tersebut para pemimpin negara akan membicarakan seputar pengembangan ekonomi dan budaya serta masalah keamanan antar negara-negara Asia Tenggara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat