androidvodic.com

Program Adopsi Karang Didorong Berkelanjutan untuk Jaga Ekosistem Laut - News

Laporan Wartawan News, Lita Febriani

News - Menjaga ekosistem laut untuk keberlangsungan lingkungan yang lebih baik menuntut campur tangan dari semua stakeholder, pemerintah hingga masyarakat.

Perusahaan penyedia layanan dan solusi untuk rekayasa proses industri, Endress+Hauser, bekerja sama dengan yayasan nirlaba pengelola sumber daya laut, Coral Triangle Center, membuat program Adopt a Coral atau adopsi karang.

Kegiatan dilakukan di Nusa Penida Marine Protected Area, Bali, mengutamakan rehabilitasi terumbu karang dan penanaman bakau di Nusa Lembongan melalui Coral Triangle Center.

Baca juga: PIS Dukung Transplantasi Terumbu Karang di Perairan Fuel Terminal Baubal

Presiden Direktur PT Endress+Hauser Indonesia Henry Chia, menyampaikan merawat lautan dan ekosistem pesisir bukan hanya tanggung jawab perusahaan, namun juga merupakan komitmen perseroan untuk generasi mendatang.

"Dengan mengikuti program ini, Endress+Hauser telah turut berpartisipasi dalam melestarikan kekayaan alam Nusa Lembongan, membentuk warisan yang berkelanjutan dan memupuk dunia di mana keselarasan antara industri dan alam menjadi hal yang utama," tutur Henry dalam keterangan tertulis.

Langkah jitu menjaga ekosistem laut ini memiliki lokasi restorasi terumbu karang yang terletak di Mangrove Point, Nusa Lembongan, mencakup sekitar 3.099 meter persegi terumbu karang di dalam KKP Nusa Penida.

Sebagai informasi, KKP Nusa Penida merupakan rumah bagi beberapa ekosistem laut paling beragam di dunia yang terdiri dari sekitar 296 jenis karang dan 576 jenis ikan. Kawasan ini merupakan habitat penting bagi megafauna laut, seperti pari manta dan mala.

KKP Nusa Penida bertujuan untuk melindungi ekosistem laut dan pesisir, sekaligus menjaga mata pencaharian lokal.

Dengan kegiatan adopsi karang ini, langkah yang dilakukan ialah menempelkan bayi karang atau fragmen karang, lalu disertai harapan mereka dengan menuliskannya di selembar daun lontar pada “terumbu bintang” atau kerangka besi berbentuk bintang yang dilapisi resin fiberglass dengan pasir.

Terumbu bintang bersama fragmen karang kemudian dipindahkan ke dasar laut tempat mereka akan tumbuh.

Selanjutnya, personil dari kelompok Surya Mandiri akan memantau pertumbuhan karang dan melakukan pemeliharaan terumbu buatan secara teratur dan memastikan keutuhan struktur terumbu bintang.

Mereka lalu akan melaporkan kondisi bayi karang setelah 6 bulan kepada para peserta yang berpartisipasi tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat