Mabesad Mengkonfirmasi Ada Rapat Koordinasi Soal Serah Terima Jabatan KSAD Hari Ini - News
Laporan Wartawan News, Gita Irawan
News, JAKARTA - Markas Besar TNI Angkatan Darat mengkonfirmasi adanya Rapat Koordinasi Serah Terima Jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang digelar, Selasa (24/10/2023).
Informasi yang dihimpun, rapat tersebut digelar di Markas Besar TNI Angkatan Darat Jalan Veteran Jakarta Pusat pagi tadi.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari membenarkan informasi tersebut.
"Betul hari ini ada rapat," kata Hamim ketika dikonfirmasi News pada Selasa (24/10/2023).
Santer rumor yang menyebutkan pergantian KSAD akan dilakukan pekan ini.
Baca juga: VIDEO Respon Jokowi Soal Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Panglima TNI dan KSAD: Masih Dalam Proses
Hal tersebut menyusul KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang akan memasuki masa pensiun pada akhir November bulan depan.
Rumornya, Dudung akan digantikan Wakasad Letjen TNI Agus Subiyanto.
Pelantikan Agus dirumorkan akan berlangsung pada Rabu (25/10/2023) besok.
Baca juga: Pengamat Soroti Isu Perpanjangan Pensiun Panglima TNI dan KSAD, Singgung Batas Usia Capres-Cawapres
Terkait rumor tersebut, News juga telah mencoba menghubungi Dudung di nomor 0812 2310 xxxx.
Namun belum diketahui apakah Dudung sudah membaca pesan dari News tersebut atau belum.
Terakhir News mendapat balasan langsung dari Dudung melalui nomor tersebut pada 28 Juli 2022.
Terkini Lainnya
Markas Besar TNI Angkatan Darat mengkonfirmasi adanya Rapat Koordinasi Serah Terima Jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang digelar hari ini.
SYL Pamer Prestasi Sejak Jadi Lurah Hingga Menteri di Pembelaannya, Pernah Jadi Camat Teladan
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Kesal Hasto Diperiksa KPK, Megawati Sebut Kader PDIP Ditarget Terus
Dua Dosen Universitas Mercu Buana Raih Gelar Guru Besar Bidang Manajemen
Brigjen Pol. Dr. Hengki Haryadi, S.I.K., M.H.
Video Ketua Tim Pencari Fakta Independen Kasus Vina Kini Berbelok Jadi Kuasa Hukum Ketua RT Pasren
Sebut Kejahatan Ekonomi Terbesar, Hardjuno Ingatkan Kasus BLBI Tetap Harus Jadi Perhatian