androidvodic.com

Mendorong Tata Kelola Riset dan Inovasi yang Baik di BUMN untuk Menuju Indonesia Emas - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Erik Sinaga

News, BOGOR - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didorong menjadi salah satu pusat riset dan inovasi yang bertujuan mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Riset dan inovasi di dalam BUMN telah menjadi faktor utama yang diharapkan dalam mendorong dan membangun fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Peningkatan kapasitas SDM menjadi poin penting dalam menjadikan BUMN pusat riset dan inovasi.

Keterangan tersebut disampaikan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Djuanda Prof Dr Sri Harini dalam diskusi publik bertajuk 'Mendorong Tata Kelola Riset dan Inovasi yang Baik di BUMN Dalam Rangka Menuju Indonesia Emas' pada 22 November 2023 di Universitas Djuanda, Bogor, Jawa Barat.

Diskusi ini bertujuan mendiskusikan peran kunci inovasi dan tata kelola riset di dalam BUMN serta bagaimana peran kunci tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional menuju program Indonesia pada tahun 2045 yaitu Indonesia Emas.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak sebagai narasumber, mulai dari akademisi, pejabat BUMN, hingga masyarakat yang seringkali bergelut di dalam dunia riset. Beragam narasumber tersebut dihadirkan untuk memperkaya sudut pandang terhadap pembahasan terkait tata kelola riset dan inovasi.

Dalam upaya mewujudkan tata kelola riset dan inovasi yang baik dalam menuju Indonesia Emas, ada beberapa hal yang kemudian menjadi fokus utama pembahasan diskusi.

Pertama, peningkatan kapasitas SDM. Prof Sri Harini mengatakan riset dan inovasi tidak bisa dilepaskan dari pembicaraan mengenai talenta yang dimiliki oleh setiap sumber daya manusia.

"Manajemen talenta dalam hal peningkatan kapasitas SDM menjadi penting dilakukan karena bertujuan membentuk manusia unggul dan berbudaya, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Sri Harini.

Peningkatan kapasitas atau talenta setidaknya dapat dilakukan dengan beberapa hal, yaitu edukasi dan pelatihan, mentoring, pembentukan generasi masa depan, dan pembentukan pemimpin organisasi dan perusahaan.

Kedua, usaha membangun ekosistem riset yang sehat dan baik. Salah satu masalah yang seringkali terjadi dalam proses riset dan inovasi adalah belum terbentuknya ekosistem yang baik, sehingga kita bisa dengan mudah menemukan banyak masalah, seperti misalnya tindakan korupsi dalam riset, riset-riset yang tidak dilakukan berdasarkan kebutuhan, serta sumber daya manusia yang tidak profesional.

Baca juga: ASN Wajib Punya Empat Kompetensi dalam Jalankan Program Indonesia Emas 2045

Dalam diskusi ini, dijelaskan bagaimana upaya membangun ekosistem riset yang baik.

Sementara itu Dr Bambang Widjojanto mengatakan ekosistem riset salah satunya dapat dibangun dengan beberapa cara. Pertama: adanya kepatuhan terhadap hukum.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat