androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bercerita ada pegawainya di rumah yang terlilit judi online. Cerita itu dia sampaikan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Cerita itu disampaikan Sandiaga saat Weekly Press Briefing di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (11/12/2023). Saat itu, Budi Arie tengah menyampaikan, bahwa Pemerintah tengah giat memberantas judi online di Indonesia.

"Itu jahat ya (judi online, -red)," kata Sandiaga kepada Budi Arie. "Ada satu yang kerja di rumah saya, ini terlilit," tambahnya.

Menurut Sandiaga, pegawainya itu terjerat dengan judi online, melakukan pinjaman online, hingga terlilit hutang dan mengalami kesulitan secara finansial.

"Ini sekarang kita bantu, mau gimana tidak dibantu. Dia kerja di rumah nanti tidak fokus. Tapi sudah tidak main lagi sekarang," cerita Sandiaga.

Merespon itu, Budi Arie memaparkan, bahwa banyak rakyat kecil dan profesi lainnya terjerat judi online. Dari sopir hingga ojek online. Mereka terpapar karena coba-coba. Awalnya main dengan nominal kecil, tapi intensitasnya mulai sering.

"Itu yang presiden marah dan presiden perintah saya untuk membabat habis judi online yang merugikan rakyat kecil," terang Budi Arie.

Baca juga: 5 Pria Ditangkap Polisi atas Kasus Judi Online, Kini Terancam 10 Tahun Penjara

Menurutnya, pemerintah terus memberantas situs judi online. Bahkan hingga akhir November sudah melakukan pemblokiran terhadap 600 ribu konten terkait judi online.

Terkait upaya ini Budi Arie bilang dirinya sempat menjadi sasaran fitnah.

Baca juga: Marak Anak SD Kecanduan Judi Online, Dokter Ungkap Penyebab Dan Gejalanya

"Jadi waktu saya berantas judi online, ada yang isuin saya, wah Pak Menteri disponsorin dari pemain judi offline alias judi konvensional. Supaya semua orang jangan main judi online, judinya offline aja. Tidak ada urusan. Itu kan gerakan atau tindakan yang dilarang oleh undang-undang kita. Lebih baik kita game online," kata Budi Arie.