Soroti Kebocoran Data Pribadi, Wapres: Rentan Disalahgunakan - News
Laporan wartawan News, Fahdi Fahlevi
News, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyoroti kebocoran data yang terjadi pada badan publik.
Dirinya mengingatkan agar badan publik tetap mewaspadai kasus kebocoran data pribadi.
"Akhir-akhir ini muncul persoalan terkait kebocoran data di beberapa badan publik. Ini adalah isu serius yang mesti menjadi perhatian kita bersama,"ujar Ma'ruf pada acara Anugerah Keterbukaan Informasi Publik di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Selasa (19/12/2033).
Menurut Ma'ruf, data pribadi rentan untuk disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Sehingga perlindungan data pribadi, menurut Ma'ruf, harus mendapatkan prioritas yang besar.
"Urgensi perlindungan data pribadi semakin tinggi, karena data pribadi sangat rentan disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak sah," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf juga menilai pemerataan layanan informasi publik masih menjadi pekerjaan rumah.
Pemerintah, kata Ma'ruf, harus terus mengupayakan pembangunan infrastruktur komunikasi, terutama di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
"Keterbukaan informasi publik yang akurat dan andal kini menjadi sangat vital karena bangsa kita tengah menjalani proses Pemilu. Aspek keterbukaan informasi diyakini sebagai kunci untuk mendorong partisipasi pemilih, serta pelaksanaan Pemilu dan Pilkada yang jujur dan adil," pungkas Ma'ruf.
Seperti diketahui, Wapres KH Ma'ruf Amin menyerahkan Anugerah Keterbukaan Informasi kepada 139 badan publik yang berpredikat informatif.
--
Terkini Lainnya
Wapres Maruf Amin mengingatkan agar badan publik tetap mewaspadai kasus kebocoran data pribadi.
Bakal Hidangkan Kuliner Nusantara untuk Paus Fransiskus, Panitia: Mungkin Pecel Lele
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
5 Poin Surat Pernyataan Hasyim Asy'ari ke Korban: Janjikan Apartemen, Berkabar Minimal Sehari Sekali
Sudirman Said: Anies Baswedan Justru yang Meninggalkan Saya, Bukan Sebaliknya
Jebolan Sarjana FH Unsoed, Harta Ketua KPU Hasyim Asyari Naik Hampir Rp 2 Miliar dalam Tiga Tahun
Selain Paksa Setubuhi CAT di Belanda, Hasyim Asy'ari Juga Sebar Informasi Rahasia KPU ke PPLN
Soal Kematian Afif, Kapolda Sumbar: Lompat ke Sungai, Bukan Dianiaya Polisi, Itu Keyakinan Kami