androidvodic.com

Firli Bahuri Ajukan 3 Saksi Meringankan Terkait Kasus Pemerasan SYL, Ada Yusril Ihza Mahendra - News

Laporan Wartawan News, Abdi Ryanda Shakti

News, JAKARTA - Eks Ketua KPK Firli Bahuri mengajukan tiga saksi meringankan dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian  Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Ketiga saksi itu yakni guru besar di bidang Ilmu Hukum khususnya Hukum Internasional Universitas Padjajaran Prof Romli Atmasasmita.

Lalu akademisi di bidang hukum tata negara serta politikus Yusril Ihza Mahendra dan pakar hukum pidana Universitas Al-Azhar Suparji Ahmad.

"(Saksi meringankan selain Alexander Marwata) Prof. Romli Atmasasmita, Prof. Yusril Ihza Mahendra, dan Prof Suparji Ahmad," kata kuasa hukum Firli, Ian Iskandar saat dikonfirmasi, Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Firli Bahuri Ingin Diberi Kesempatan Jalani Hidup sebagai Rakyat Jelata usai Mundur dari Ketua KPK

Ketiga nama tersebut, kata Ian, sudah diajukan di dalam berita acara pemeriksaan (BAP) saat Firli Bahuri diperiksa pada Jumat, 1 Desember 2023 lalu.

Ian mengatakan ketiga sosok yang dijadikan saksi meringankan dalam kasus tersebut adalah para sosok yang dihadirkan sebagai ahli dari pihaknya dalam sidang gugatan praperadilan.

"Sewaktu sidang praper itu semua ahli kita," ucap Ian.

Alex Marwata Menolak

Pihak kepolisian batal memeriksa Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasan yang dilakukan Ketua KPK Non-aktif, Firli Bahuri.

Sejatinya, Firli Bahuri yang meminta Alex untuk menjadi saksi meringankan untuk dirinya yang diagendakan untuk diperiksa pada Kamis (14/12/2023) lalu.

Namun Alex tidak jadi datang ke Bareskrim Polri karena saat itu harus menjadi saksi meringankan di sidang praperadilan atas status tersangka Firli di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Setelah itu, Ade Safri mengatakan jika Alex batal untuk dimintai keterangannya karena menolak untuk dijadikan saksi a de charge atau saksi meringankan sesuai keinginan Firli Bahuri.

Adapun penolakan Alex sebagai saksi meringankan tertuang dalam surat yang dikirimkan oleh Biro Hukum KPK ke Polda Metro Jaya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat