Empat Bencana Hidrometrologi Terjang Jawa Barat, Berikut Penjelasan BMKG - News
Laporan Wartawan News, Rina Ayu
News,JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, ada empat bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat.
Bencana hidrometeorologi adalah suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi).
Diketahui, angin kencang melanda Kecamatan Baleendah, Ciparay dan Anjasari Kota Bandung.
Sedangkan banjir bandang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot dan Margaasih Kota Bandung maupum di Kota Cimahi akibat luapan sungai Ciputri.
Sementara tanah longsor terjadi di Desa Salammulya Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, bencana itu terjadi karena kondisi dinamika atmosfer.
Adapun waktu kejadian pada malam natal Senin, 25 Desember 2023.
Dwikorita menerangkan, kejadian bencana turut dipicu oleh hujan intensitas lebat hingga ekstrem dalam satuan intensitas per jam.
"Hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem melemahnya pusat tekanan rendah yang membentuk sirkulasi angin di sekitar Laut Cina Selatan. Hal ini menyebabkan aliran massa udara basah dari utara masuk ke wilayah selatan ekuator dan membentuk pola pertemuan angin di sekitar wilayah Jawa Barat sehingga memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan yang intens di sekitar Jawa Barat," tutur Dwikorita.
Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby Wave yang aktif bersamaan di sekitar wilayah Indonesia bagian Barat.
"BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia pada periode NATARU tahun 2023/2024 ini sejak tanggal 18 Desember 2023 dan diperbaharui kembali pada tanggal 23 Desember 2023. Jawa Barat termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam kategori peringatan dini selama periode tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani mengatakan berdasarkan pengamatan BMKG, maka kondisi cuaca di wilayah Provinsi Jawa Barat dalam sepekan kedepan (27 Desember 2023 - 03 Januari 2024) masih berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat, terutama pada siang hingga malam hari yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Sedangkan berdasarkan Prakiraan Berbasis Dampak - IBF (Impact Based Forecast), maka beberapa wilayah yang masuk dalam kategori waspada untuk dua hari kedepan, antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Di Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Papua.
Adapun wilayah itu yang masuk dalam kategori siaga untuk dua hari kedepan yaitu meliputi Aceh, Sumatera Utara dan Riau.
"Informasi prakiraan berbasis Dampak hingga level kecamatan dapat diakses di web https://signature.bmkg.go.id," terangnya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan kedepan.
Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir, Guswanto meminta masyarakat setempat untuk tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang
Terkini Lainnya
Diketahui, angin kencang melanda Kecamatan Baleendah, Ciparay dan Anjasari Kota Bandung.
Jokowi Inspektur Upacara Hari Bhayangkara ke-78 di Monas Sore Nanti, Warga Diminta Waspada Kemacetan
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Kolaborasi Kelembagaan Penting untuk Proses Hilirisasi, Sains dan Teknologi Kunci Utama
Kejaksaan Agung Targetkan Penyidikan Perkara Timah 9 Tersangka Rampung di Bulan Juli
Ibu Diduga Palsukan Tanda Tangan Anak, Kuasa Hukum Terdakwa Harap Berakhir Damai
Sekjen PDIP Bakal Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Harun Masiku 4 Juli Mendatang
Hari Bhayangkara ke-78, Gus Miftah: Polri Perbaiki Citra Pasca Kasus Sambo dan Teddy Minahasa