androidvodic.com

Pelatihan Cakap Literasi Digital Tribun Academy, Ribuan Perwira TNI AD Intip Dapur Pemberitaan - News

Laporan Wartawan News, Ashri Fadilla

News, JAKARTA - Tribun Academy berkolaboasi dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) untuk menggelar pelatihan bertajuk Kartika Cakap Literasi Digital pada Kamis (25/1/2024) sampai Jumat (26/1/2024).

Pelatihan ini terbagi menjadi lima sesi, di mana hari pertama terdapat tiga sesi dan hari kedua terdapat dua sesi.

Di setiap sesinya, disuguhkan tema yang berbeda-beda oleh para narasumber.

Pada hari pertama, tema yang diangkat ialah Disinformasi, Black Campaign, dan Jurnalisme Solusi.

Kemudian pada hari kedua, para peserta mendapat pelatihan dengan tema Jurnalistik: Isi Dapurnya Berita dan Rahasia Terampil Berbicara yang disampaikan oleh Jurnalis Kompas TV, Audrey Chandra.

Selain itu, pada sesi selanjutnya di hari kedua, Manager Tribun Video, Mohamad Yoenus menyampaikan tema Video Production dan Dokumenter.

Pada tema Jurnalistik: Isi Dapurnya Berita dan Rahasia Terampil Berbicara, para peserta mendapat kesempatan untuk mengintip dapur pemberitaan media massa.

Mereka mendapatkan materi mengenai perbedaan jurnalis media massa dengan citizen journalist, alur penyajian berita ke publik, gaya bebicara di depan publik, dan sebagainya.

Tak hanya dibekali teori, para peserta juga diminta untuk mempraktikannya, terutama bagaimana menghadapi pertanyaan-pertanyaan awak media.

"Kita penting untuk siapapun bisa berbicara. Jangan takut sama media karena kita ini kawannya bapak dan ibu," ujar Audrey Chandra saat mengisi materi Jurnalistik: Isi Dapurnya Berita dan Rahasia Terampil Berbicara.

Sedangkan pada tema Video Production dan Dokumenter, para peserta mendapat teori mengenai video platform & content type, viewers & fans, angle, produksi video, serta apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan.

Baca juga: Perwira dan Prajurit TNI AD Ikuti Kartika Cakap Digital Bersama Tribun Network dan Kompas Gramedia

Materi video production ini menjadi penting, mengingat dunia digital yang terus berkembang.

"Digital itu berubah-ubah. Baru 5 tahun lalu kita adaptasi di online, tiba-tiba di video. Nah setelah video, kita tidak akan tahu platform apa yang berkembang kemudian," kata Mohamad Yoenus dalam memberikan materinya kepada para peserta pelatihan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat