androidvodic.com

WALHI Mengaku Kecewa 9 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Keadilan Ekologi Makin Jauh dari Rakyat - News

Laporan Wartawan News Rahmat W Nugraha

News, JAKARTA - Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Zenzi Suhadi menyatakan kecewa atas kepemimpinan Jokowi selama 9 tahun ini yang tidak mencerminkan keadilan ekologi.

Dia menilai, orang-orang yang bersama Jokowi saat ini mencederai demokrasi dan nilai-nilai kebenaran di negeri ini.

"Orang-orang yang merampas sumber kemakmuran rakyat, orang-orang yang menghancurkan lingkungan di Indonesia," ujarnya pada acara Seruan Keprihatinan Bangsa di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Dia mengatakan, tahun 2014 saat Jokowi akan maju sebagai Capres di Pilpres 2014, dia mendatangi kantor WALHI.

Kepada Jokowi, dia bertanya bagaimana cara dia mewujudkan kemakmuran rakyat Indonesia.

Kala itu Zenzi mengaku menaruh harapan besar terkait mewujudkan kemakmuran ke Jokowi yang tengah maju menjadi calon presiden di 2014.

Tapi kini, dia mengatakan hal yang terjadi sebaliknya.

"Tahun 2014 yang lalu menjelang pemilu pemilihan presiden seorang Gubernur Jakarta saat itu kandidat presiden datang ke kantor WALHI," kata Zenzi, 

Ia melanjutkan saat itu Jokowi bertanya apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan keadilan kemakmuran bagi rakyat untuk menyelamatkan lingkungan.

Baca juga: Walhi Minta Masyarakat Pilah, Pilih dan Pulih Sebelum Tentukan Calon Pemimpin di Pemilu 2024

"2014 yang lalu kami di Walhi berharap keadilan ekologis itu akan terbentuk karena selama ini ada jarak antara penguasa dengan rakyat dalam mewujudkan keadilan ekologi," sambungnya.

Ketika seorang kandidat presiden datang ke kantor Walhi tahun 2014 lalu, kata Zenzi, dirinya punya harapan keadilan ekologi itu akan terbentuk.

Baca juga: Singgung Proyek Food Estate, Walhi Nilai Pemerintah Tak Serius Tangani Kawasan Konservasi

"Tetapi saat ini 9 tahun kemudian kami melihat keadilan ekologi itu semakin jauh dari rakyat. Karena orang yang sama datang ke kantor Walhi 9 tahun yang lalu dia (Jokowi) bukan hanya menjauhkan jarak antara negara dengan rakyat. Tapi dia juga menghapuskan makna keadilan itu sendiri," tegasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat