androidvodic.com

Anggota Komite HAM Soroti Netralitas Jokowi di Pilpres, Begini Tanggapan Gus Yahya - News

Laporan wartawan News, Fahdi Fahlevi

News, JAKARTA - Anggota Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau CCPR Bacre Waly Ndiaye menyoroti netralitas Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden tahun 2024.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengaku tidak tahu alasan Ndiaye menyatakan hal tersebut.

Meski begitu, Gus Yahya menilai selama ini banyak anak presiden di negara lain yang maju dalam pemilihan presiden.

"Menyinggung urusan ini saya tidak tahu platform nya apa ya ngomong siapa konteksnya apa saya juga nggak tahu," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jln Kramat Raya, Jakarta, Kamis (21/3/2024).

"Karena kalau hanya urusan anak presiden nyalon itu bukan yang pertama dalam sejarah itu sudah di mana-mana.

Belum lama ini Vietnam atau Kamboja yang anaknya menggantikan menjadi perdana menteri di Singapura juga anaknya," tambah Gus Yahya.

Baca juga: Resmi Diumumkan Menang Pilpres, Prabowo-Gibran Diharapkan Bisa Teruskan Program Jokowi

Menurut Gus Yahya, majunya Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden bukan hal yang aneh.

Dirinya mengatakan keberatan mengenai majunya Gibran sudah diutarakan sebelumnya.

Selain itu, hasil dari Pemilu juga sudah menetapkan Gibran terpilih mendampingi Prabowo Subianto sebagai wakil presiden.

"Jadi ini bukan sesuatu yang aneh dan kalaupun ada keberatan dari kemarin-kemarin sudah disampaikan masyarakat sudah mendengar.

Para pemilih sudah mendengar bahwa ada yang keberatan dengan ini lalu disuruh milih ternyata hasilnya begini mau bagaimana," tutur Gus Yahya.

Pemilu sudah tidak bisa diulang lagi sehingga semua pihak sudah harus menerima.

"Kemarin sudah disampaikan, dan sekarang sudah keluar hasilnya ya sudahlah masa mau kita ulangi lagi yang kemarin-kemarin itu, rakyat sudah menilai," pungkasnya.

Sebelumnya, anggota Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau CCPR Bacre Waly Ndiaye menyoroti netralitas Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden tahun 2024.

Ndiaye mengutarakan soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melanggengkan jalan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mengikuti kontestasi pilpres.

Putusan yang dimaksud adalah putusan pada perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat